Target Turunkan Prevalensi Stunting

Target Turunkan Prevalensi Stunting
SOSIALISASI: Sejumlah peserta antusias mengikuti sosialisi gerakan hidup bersih dan sehat (genbest) di Aula Hotel Akshaya Karawang, Kamis (9/5). AEF SAEPULLOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar sosialisasi gerakan hidup bersih dan sehat (genbest) di Aula Hotel Akshaya Karawang, Kamis (9/5). Tujuan kegiatan tersebut untuk menurunkan prevalensi stunting.

Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Wiryanta menyebutkan, Indonesia merupakan negara kedua stunting terbanyak setelah Kamboja. Penurunan prevalensi stunting di Indonesia dari tahun ke tahun cukup sedikit. Pada 2013 prevalensi stunting tercatat sebesar 37,2 persen dari angka kelahiran. Kamudian pada 2018 sebesar 30,8 persen.

Oleh karenanya, kata dia, Presiden Joko Widodo meminta semua kementerian dan pihak terkait bekerjasama menurunkan prevalensi stunting dengan target prevalensi stunting di bawah angka 20 persen. Sebab, stunting tak bisa diselesaikan oleh Kementerian Kesehatan dan badan-badan di bawahnya.

Baca Juga:Jaga Stok Darah Aman, PMI Jemput PendonorAktivitas Produksi PT Pindo Deli Pulp Dihentikan

“Kominfo misalnya, turut andil mencegah stunting melalui sosialisasi, menyebarkan informasi kepada masyarakat melalui media arus utama, seperti radio, televisi, media cetak, media online, serta melalui media sosial dan ruang dialog,” katanya.

Menurutnya, sosialisasi genbest sangat penting dilakukan untuk menciptakan generasi penerus dengan sumber daya manusia yang mumpuni, untuk mendukung Indonesia menuju negara maju. Apalagi, pada 2030, Indonesia akan mengalami bonus demografi.

“Ini yang perlu diantisipasi. Oleh karenanya sosialisasi ini kami sasar bagi generasi milenial yang menuju usia perkawinan, sebagai wawasan bagi mereka,” katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Setiaji menyebut Karawang sebagai salah satu wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Jawa Barat. Hal ini laporan dari puskesmas maupun bidan-bidan desa di masing-masing wilayah.
“Di Jawa Barat ada sekitar 20 persen dari angka kelahiran. Selain Karawang ada Indramayu, Sumedang, dan Majalengka,” kata Setiaji.

Beberapa wilayah di Karawang dengan angka penderita stunting, yakni Desa Sindangkarya, Kutagandok dan Mulyajaya Kecamatan Kutawaluya, Desa Baturaden Kecamatan Batujaya, Desa Srikamulyan Kecamatan Tirtajaya, Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan, Desa Kamurang, Kecamatan Tirtamulya, Desa Gembong dan Pamekaran Kecamayan Banyusari, dan Desa Ciptamarga Kecamatan Jayakerta.(aef/ded)

0 Komentar