Mitos ‘Populer’ tentang Corona yang Tak Perlu Dipercaya

Mitos 'Populer' tentang Corona yang Tak Perlu Dipercaya
0 Komentar

JAKARTA– Selama pandemi Corona COVID-19 banyak berita yang berkembang di tengah masyarakat. Sebagian di antaranya mengandung kebenaran, sebagian lagi tak lebih dari sekadar mitos belaka.

Berikut mitos virus Corona yang berkembang di tengah masyarakat, seperti dikutip dari Medical News Today:

1. Penyemprotan disinfektan dapat membunuh virus dalam tubuh

Penyemprotan disinfektan ke tubuh ternyata dapat membahayakan kulit. Disinfektanpada umumnya terbuat dari dasar kimia berbahaya, yang berfungsi untuk membasmi bakteri dari permukaan barang atau tempat bukan untuk kulit.

2. Hanya orang dewasa yang berisiko terinfeksi

Baca Juga:Dua Tenaga Medis Positif Covid-19, Kerja di Zona Merah Diisolasi di Luar SubangHikmah Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Geografi

Virus Corona COVID-19 dapat menginfeksi semua orang di segala usia. Meskipun orang tua memiliki risiko lebih serius apabila terinfeksi terutama bagi orang yang mempunyai penyakit bawaan atau komorbid.

3. Anak-anak tidak dapat terinfeksi virus Corona

Semua kelompok umur dapat terinfeksi virus Corona. Walaupun sebagian besar kasus terjadi pada orang dewasa, namun ini tak menutup kemungkinan bahwa anak-anak juga bisa tertular. Banyak kasus yang membuktikan bahwa anak-anak tidak kebal.

4. Masker wajah melindungi dari virus Corona

Masker tidak sepenuhnya melindungi diri dari virus Corona. Melainkan hanya memblokir partikel virus kecil. Masker memiliki fungsi membantu mencegah penyebaran droplet ke wajah terutama hidung dan mulut.

5. Antibiotik membunuh virus Corona

Antibiotik dikabarkan dapat membunuh virus. Nyatanya antibiotik hanya membunuh bakteri, bukan untuk membunuh virus.(red/detik.com)

0 Komentar