Ngeri!! Akibat Ruangan Penuh dan Tidak Tersedia Tenaga Kesehatan, 26 Pasien Positif Covid-19 Tertahan di IGD RSUD Ciereng

Direktur RSUD Ciereng
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES Direktur RSUD dr Ahmad Nasuhi
0 Komentar

SUBANG-Direktur RSUD Ciereng, dr Ahmad Nasuhi mengungkapkan jika 26 pasien positif Covid-19 tertahan di IGD tidak bisa masuk ke ruangan.

Dia menyebut tertahannya pasien Covid-19 di ruang IGD selain juga ruangan yang sudah hampir penuh, tenaga kesehatannya juga sudah tidak tersedia.

“Tenaga kesehatan di kami tumbang semua, jadi gak ada. Bukan semata-mata ruangannya tidak ada. Ada ruangan tapi tenaga kesehatannya gak ada,” ungkapnya saat ditemui pada Senin (14/6).

Baca Juga:Motor Ditarik Paksa di Jalan Oleh Debt Collector tanpa SPPI, Kasatreskrim: Cari Polsek Terdekat LaporkanKeren! Sebagian Air PDAM di Subang Sekarang Bisa Langsung Diminum, Gak Perlu Dimasak Lagi

Maka dari itu untuk menanggulangi kekosongan tenaga kesehatan, dia mengungkapkan akan segera membuka tenaga kontrak untuk 3 bulan ke depan. Bukan secara langsung untuk menangani pasien Covid-19, melainkan untuk ditempatkan di kawasan umum, yang zona hijau di RSUD Ciereng.

“Nanti yang senior-senior kita tempatkan untuk penanganan pasien Covid-19, yang baru di zona hijau. Tidak hanya tenaga kesehatan, tapi semua, security, porter oksigen, dan lain-lain,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama dr Ahmad Nasuhi juga mengungkapkan, sudah sekitar 30 orang, tenaga kesehatan terpapar Covid-19 di Subang.

Saat disinggung terkait ketersediaan peti mati yang kabarnya masih kosong, dr Ahmad membenarkan jika peti mati hingga Senin (kemarin, red) masih belum tersedia. “Soal peti mati betul, sampai sekarang juga masih belum tersedia. Hari ini saja, sekitar 6 orang meninggal di RSUD. Namun sudah teratasi, sejak hari ini mulai dipesan, dan akan segera tersedia,” tambahnya lagi.

Sebelumnya diketahui sepekan ini tingkat kematian korban akibat terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Subang cenderung meningkat. Akibatnya Pemkab Subang kehabisan peti mati untuk memakamnya sesuai protokol kesehatan.

Untuk sementara, pemakaman digunakan kantong mayat setelah tim Satuan Tugas Covid-19 berkonsultasi dengan pemangku kewenangan. Sambil menunggu penyediaan peti mati dari Dinas Sosial Kabupaten Subang, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Salah seorang petugas di Satgas Covid-19 yang juga Kepala Bidang di BPBD Subang, Tarkiman, Jumat (11/6) membenarkan kalau peti mati kosong sejak kemarin malan dan terpaksa menggunakan kantong mayat.

Baca Juga:Pamanukan Calon Kuat Ibukota Kabupaten Subang UtaraWow Fantastis!!! Ternyata Segini Harga Sewa Gedong Putih Lamaran Lesti Kejora dan Rizky Billar

“Ya sampai sore ini belum ada dan semalam ada pihak keluarga yang menolak namun akhirnya menerima juga dengan menggunakan kantong mayat,” ujarnya.(idr/vry)

0 Komentar