Perkuat Jabar-NTB Connection untuk Akselerasi Program dan Kegiatan Kolaborasi

Perkuat Jabar-NTB Connection untuk Akselerasi Program dan Kegiatan Kolaborasi
KOLABORASI Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Jabar dan dinas terkait di NTB adakan pelatihan kopi
0 Komentar

KOTA BANDUNG — Pemda Provinsi Jawa Barat intens memperkuat kerja sama dengan Pemda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada banyak kegiatan kolaborasi dan workshop yang terselenggara sejak Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah menandatangani kerja sama Jabar-NTB Connection pada 17 Desember 2020.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Jabar dan dinas terkait di NTB juga baru saja melakukan pengembangan produk desain kemasan untuk kuliner dan kaos. Kegiatan itu berlangsung pada 7-15 Maret 2022 di NTB.

Kepala Disperindag Jabar Iendra Sofyan menuturkan, Jabar-NTB melakukan pertukaran sumber daya dan intens berkolaborasi. Saat ini, katanya, progres kerja sama di bidang perdagangan dan perindustrian sudah mulai melakukan pilot project untuk produksi bersama.

Baca Juga:BRI Tegaskan Penguatan Prinsip ESG Selaras dengan Strategi KorporasiPelayanan Administrasi Kependudukan Hingga ke Desa, UPTD Disdukcapil Wilayah Pagaden Roadshow Ke Desa-desa

“Ada beberapa workshop hasil kolaborasi yang telah terlaksana. Mulai dari workshop pelatihan kopi pada 24 sampai 27 Februari 2022 di Jabar, workshop gerabah yang merupakan hasil riset pada 2021 di NTB sudah mulai dilakukan pengembangan produk, sampai pengembangan produk desain kemasan,” ucap Iendra.

Menurut Iendra, Jabar-NTB akan menggelar pertemuan untuk menindaklanjuti sejumlah kerja sama kedua daerah tersebut. Selain menindaklanjuti, pertemuan tersebut bertujuan untuk mengakselerasi program maupun kegiatan kolaborasi.

“Yang menjadi fokus akselerasinya adalah pengembangan produk dan investasi. Itu akan dilaksanakan di NTB,” ucapnya.

Khusus urusan perdagangan, kata Iendra, ada tujuh poin yang menjadi fokus kerja sama Jabar-NTB. Pertama, pemenuhan kebutuhan bahan poko di masing-masing daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki melalui perdagangan antarpulau.

Kedua, fasilitasi pengembangan produk pelaku usaha. Ketiga, fasilitasi promosi dan pemasaran produk pelaku usaha secara digital dan konvensional. Keempat, fasilitasi temu usaha bisnis pelaku usaha dan misi dagang. Kelima, pembinaan dan pendampingan pelaku usaha. Keenam, pertukaran data komoditas dan pelaku usaha.

“Fokus kerja sama di bidang perdagangan yang terakhir berkaitan dengan pengujian mutu barang dan kalibrasi,” ucap Iendra.

Sedangkan urusan perindustrian, ada lima poin yang menjadi fokus kerja sama Jabar-NTB. Pertama, pembangunan dan pengembangan Kawasan Siap Bangun Industri (Kasiba) dan Kawasan Industri di NTB. Kedua, fasilitasi pengembangan produk IKM. Ketiga, fasilitasi promosi dan pemasaran produk IKM.

0 Komentar