Badan Amil Zakat Nasional Tagih Janji Pemkab

Badan Amil Zakat Nasional Tagih Janji Pemkab
SALURKAN BANTUAN: Meski minim anggaran operasional Baznas Kabupaten Purwakarta menyalurkan sejumlah bantuan dan program, seperti bantuan rutilahu sebesar rp 10 juta. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purwakarta H Saparudin menyebutkan, pihaknya terus menjalankan program kerja, meski dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) Purwakarta sangat minim.

Terbaru, Baznas menyalurkan bantuan perbaikan rumah kepada 15 penerima, yang tersebar di beberapa wilayah di Purwakarta.

“Ini bentuk pengabdian kami terhadap masyarakat, terlebih bagi mereka yang membutuhkan dengan segera. Walau pun dukungan Pemda minim, namun sebisa mungkin kami melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” kata Saparudin saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (12/11).

Baca Juga:Cegah Tindak Kriminal, Polisi Razia KontrakanHari Kesehatan Nasional ke-54, “Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Kita”

Dijelaskannya, periode Oktober-November 2018 ini, pihaknya menyalurkan total bantuan sebesar Rp 150 juta, untuk bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.

“Tiap penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp 10 juta, di mana 70 persen digunakan untuk pembelian material, sedangkan 30 persen lagi sebagai upah pekerja,” ujarnya.

Saparudin mengungkapkan, sejak dilantik 2016 lalu, pihaknya dijanjikan anggaran sebesar Rp 500 juta.

“Anggaran tersebut baru turun Rp 100 juta, itu pun pada saat Purwakarta dipimpin Pj Bupati M Taufiq Budi Santoso. Berkat kebijakan beliau operasional kami terbantu. Namun sisanya belum terbayarkan hingga sekarang,” kata Saparudin.

Meski begitu, sambungnya, pengabdian kepada masyarakat harus terus berjalan. Di mana saat ini pihaknya hanya mengandalkan dana, yang bersumber dari masyarakat untuk kegiatan operasionalnya.

“Kami memiliki program yang cukup singnifikan, baik program yang bersifat konsumtif mau pun produktif, dalam rangka membantu Pemda yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan. Bedah rumah tidak layak huni ini membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit,” ujarnya.

Untuk memenuhi itu, kata dia, tak bisa hanya mengandalkan dana dari persentase amilin. “Tidak mungkin tercukupi karena pengumpulan zakat di Purwakarta juga minimalis, karena tidak didukung oleh kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah,” kata Saparudin.

Baca Juga:1.100 KaryawanTerkena PHK, Ribuan Buruh Adukan Nasib ke DisnakerSuryacipta Resmikan Teknologi Pengolahan Limbah Modern, Gandeng Perusahaan Asal Hungaria

Lain halnya dengan Baznas Kabupaten Kota lain di Jawa Barat, yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerahnya. “Dana operasional mereka cukup dari persentase amilin. Bahkan terkadang Baznas Purwakarta, selalu jadi bahan perhatian dan pertanyaan, baik dari Baznas Pusat mau pun Baznas Provinsi, karena sering tidak ikut kegiatan dan tidak hadir. Ya itu tadi dana operasional tidak ada,” ucapnya.

0 Komentar