BPJS Ketenagakerjaan Optimalkan PLKK, Wabup Subang Imbau Non ASN Jadi Peserta

BPJS Ketenagakerjaan Optimalkan PLKK, Wabup Subang Imbau Non ASN Jadi Peserta
GATHERING: Para peserta gathering yang merupakan perwakilan PLKK Purwakarta dan Subang berfoto bersama jajaran BPJS Ketenagakerjaan dan Wakil Bupati Subang Agus Masykur. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-BPJS Ketenagakerjaan terus berusaha mengoptimalkan keberadaan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja atau PLKK untuk dapat melayani para pesertanya.
Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Barat Kuswahyudi mengatakan, PLKK merupakan terobosan dari BPJS Ketenagakerjaan guna melayani para pesertanya yang mengalami kecelakaan kerja.

“Kami bekerjasama dengan seluruh pusat pelayanan kesehatan tingkat satu atau PPK 1, seperti puskesmas dan klinik, untuk dapat segera melayani peserta kami yang mengalami kecelakaan kerja, terutama di desa-desa,” ujarnya saat menghadiri gathering bersama mitra-PLKK wilayah Purwakarta dan Subang yang digelar BPJS Ketenagakerjaan Purwakarta di Putri Gunung Hotel Lembang, KBB, Jumat (11/10) hingga Sabtu (12/10).

Saat ini, sambungnya, ada puskesmas yang memiliki pasien kecelakaan kerja, namun banyak pula yang belum. “Semua PLKK diharapkan ada pasiennya. Bagi yang belum memiliki pasien, mungkin sosialisasi bekum maksimal sehingga masyarakat belum mengetahuinya. Kami bantu hal itu,” kata Kuswahyudi.

Baca Juga:Karbon KankerHotel Tunjang Pariwisata

Untuk wilayah Jawa Barat sendiri, kata dia, ada 1.600 PLKK dan akan terus bertambah. “PLKK ini menjadi pintu pertama penanganan kecelakaan kerja. Peserta yang mengalami kecelakaan kerja akan mendapatkan penanganan pertama sehingga bisa mencegah dampak atau risiko lainnya yang bisa timbul,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Subang Agus Masykur mengisahkan ada warganya yang mengalami kecelakaan kerja hingga mengalami pendarahan di otak. Sayangnya, tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, pun tak memiliki biaya pengobatan. Sehingga warganya itu sempat ditolak rumah sakit.

“Keluarganya mengadu ke pemda, namun karena pemda juga bukan lembaga charity, maka kami meminta bantuan ke Baznas. Sayangnya, Baznas hanya mampu membantu sekian juta, pun halnya dengan Dinas Sosial tak jauh berbeda,” ujarnya.

Dari sini, kata Agus, saya melihat besar sekali manfaat BPJS Ketenagakerjaan. “Saya pun mengimbau kepada para pegawai non-ASN untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” kata Agus.

Gathering PLKK tersebut dihadiri 57 peserta yang merupakan perwakilan dari rumah sakit, 4 klinik, puskesmas, dinas kesehatan serta mitrakerja BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwakarta di wilayah Purwakarta dan Subang.

Dalam sambutannya, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Purwakarta Didi Sumardi mengatakan, kegiatan ini diselenggaranakan untuk memberikan apresiasi kepada pihak rumah sakit, klinik dan puskesmas PLKK yang merupakan mitrakerja BPJS Ketenagakerjaan karena telah memberikan pelayanan terbaik kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja.

0 Komentar