Film Punk Masuk Desa, Ajak Pemuda Berkreasi

Film Punk Masuk Desa, Ajak Pemuda Berkreasi
BEDAH FILM: Komunitas Effigy City Grinding Punk dan Perpustakaan Jalanan, saling berkolaborasi membahas film "Punk Masuk Desa", mengajak pemuda lebih kreatif, mandiri dan maju. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Guna mendorong pemuda kreatif, mandiri dan maju, Dua komunitas yang cukup eksis di Kabupaten Purwakarta menggelar bedah film berjudul “Punk Masuk Desa” di salah satu cafe di Purwakarta, belum lama ini.

Kedua komunitas dari dua bidang yang jauh berbeda tersebut yakni, Komunitas Effigy City Grinding Punk dan Perpustakaan Jalanan, saling berkolaborasi membahas film tersebut.

Hadir sebagai narasumber yang juga pembedah film Punk Masuk Desa Rizki R Adi mengatakan, selain dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-90, bedah film ini juga bertujuan untuk menginspirasi pemuda agar dapat menghidupkan mimpi melalui cara-cara yang mandiri.

Baca Juga:Gaji PNS Naik 5 Persen, Harus Diimbangi Peningkatan KinerjaDPMPTSP Tak Lagi Melayani Perizinan Manual

“Sesuai dengan passion (gairah)-nya seperti yang telah diteladani oleh Faisal Riza beserta kawan sebagai pembuat film ini. Harapan kami, setelah bedah film ini tentu ingin menciptakan dampak positif terhadap para pemuda,” kata Adi.

Utamanya, lanjut dia, dapat mengajak kepada para pemuda agar dapat membangkitkan gairah ekonomi kreatif. Pasalnya, sambung dia, selama ini hampir sebagian besar cita-cita para pemuda di sini, hanya sebatas untuk menjadi seorang buruh.

“Tentu sebagai putera daerah, itu menjadi sebuah hal yang ironi,” ucap dia.

Sementara, Ketua Komunutas Effigy City Grinding Punk Anggar Guntaera menambahkan, selain bedah film, dalam kegiatan tersebut juga mengkampanyekan literasi.

“Tapi misi kami kali ini bukanlah meningkatkan minat baca, melainkan kami ingin mengajak semua elemen untuk meningkatkan kualitas baca. Tujuannya jelas, agar masyarakat dapat dengan cerdas mencerna opini-opini yg tersaji di publik,” ujar dia.

Dia menyebut, acara ini adalah bentuk perlawanan yang nyata dari pemuda terhadap hoax. Apalagi menjelang pemilu ini, informasi bohong riskan memecah belah bangsa.

“Pemuda harus cerdas, banyak orang tak bertanggung jawab mengandalkan berita-berita hoax, untuk menjatuhkan lawan politiknya,” katanya.(add/dan)

0 Komentar