Harga Sayuran Naik, Tak Untungkan Petani

Harga Sayuran Naik, Tak Untungkan Petani
NYARIS GAGAL PANEN: Petani Tomat Kampung Citalaga Desa Nangerang Kecamatan Wanayasa yang tergenang air hujan. DAYAT ISKANDAR/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Areal Pertanian Terendam Sebelum Panen

PURWAKARTA-Meski sejumlah komoditas sayuran seperti tomat, cabai merah dan cabai rawit mengalami kenaikan harga jual dipasaran, namun hal itu dipastikan tak menguntungkan petani. Menyusul terendamnya sejumlah sentra pertanian akibat tingginya curah hujan, yang berdampak pada membusuknya pohon tomat, cabai dan cabai rawit.

Hal itu menyebabkan kerugian bagi petani tomat, cabai dan cabe rawit, karena seusai dipanen sekali pohon langsung mati. Akibat akar tak mampu menyerap kadar air yang over kapasitas.

Pantauan Pasundan Ekspres, di sejumlah sentra pertanian di Kawasan Kampung Citalaga Desa Nangerang Kecamatan Wanayasa, petani tomat di sana baru saja masuki masa panen. Namun jauh panggang dari api, panen tomar yang diidam- idamkan petani bakal raup untung besar, karena harga jual sedang naik. Saat ini harga tomat di Pasar Tsional Wanayasa, Bojong dan Plered dijual Rp 8.000-Rp 10.000 per Kg. Naik dari harga dua pekan sebelumnya, yang hanya Rp 4.000-Rp 6.000 per Kg.

Baca Juga:104 Personel Polres Purwakarta Naik PangkatPT SPV Raih Proper Biru dari Pemkab Purwakarta

Salah seorang petani tomat bernama H. Gopur warga Kampung Citalaga mengaku pasrah dengan kondisi terkini yang membuat sebagian kebun tomatnya terendam banjir.
“Gak tahulah, bertahun-tahun saya bertani sayuran, belum pernah merasakan untungnya harga jual sayuran atau tomat naik,” kata H Gopur yang ditemui di pematang sawahnya yang disulap menjadi area kebun tomat.

“Seperti saat ini, berminggu-minggu saya budidayakan tanaman tomat yang ditanam sejak kemarau. Ketika sedang lebat berbuah dan harga jual tinggi, sawahnya malah kebanjiran,” ungkapnya.

Guna menghindari kerugian lebih fatal, pihaknya terpaksa memanen tomat meski baru terlihat menguning. Cara itu dilakukan menyusul mulai terlihatnya batang pohon tomat yang lunglai, akibat akarnya terendam air hujan.

Hal yang sama juga terpantau sejunlah areal perkebunan cabai merah dan cabai rawit. Guyuran hujan ternyata tak cocok bagi tanaman yang kini harganya mulai bagus di pasaran. Harga cabai rawit menyentuh Rp 40.000 per Kg.

Menyikapi kondisi sinyal kurang baik bagi sejumlah tanaman sayuran terutama tomat, cabai dan cabai rawit, para petugas UPTD Pasar Citeko menyatakan terus melakukan pantauan dan pencatatan harga. “Kita terus pantau harga harga sayuran di pasar ini. Sepekan ini, harganya cukup stabil di kisaran Rp 8.000-Rp 10.000 per Kg untuk tomat. Cabai rawit sentuh harga Rp 40.000 per Kg. Cabai rawit merah, yang paling banyak dicari konsumen,” terang Ende petugas lapangan di Pasar Citeko.

0 Komentar