Purwakarta Ingin Meniru Kabupaten Badung, Tingkatkan PAD Sektor Wisata

Purwakarta Ingin Meniru Kabupaten Badung, Tingkatkan PAD Sektor Wisata
H. Komarudin Noor
0 Komentar

PURWAKARTA-Sesuai program kerja (Proker), Komisi IV DPRD Kabupaten Purwakarta melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Badung dan Kabupaten Tegal.

Berdasarkan tupoksi Komisi IV, study banding meliputi berbagai bidang antara lain kesehatan dan pendidikan. Demikian disampaikan Wakil Ketua H. Komarudin Noor, ketika ditemui di ruang kerjanya.

Berkaitan pelayanan BPJS Kesehatan Bagi Masyarakat Tidak Mampu, terang Komarudin Noor, pemerintah sekarang mengharuskan masyarakat masuk dalam BPJS. Artinya, Jamkesda, Jamkesmas, Jampis sudah tidak ada lagi, kecuali KIS masih berlaku.

Baca Juga:PHK2I Tolak Rekruitmen P3KUntung Tidak Dipukuli Warga, Pelaku Pencurian Motor Diceburkan ke Lumpur

Menurutnya, di Tegal masih ada warganya yang miskin dan harus dibantu oleh pemerintah.

“Demikian juga di Purwakarta, menurut catatan BPJS masih ada sekitar 70.000 warga yang tergolong kategori miskin. Artinya, masuk BPJS kelas 3 saja yang rata-rata preminya Rp 30.000/orang, bagi mereka tidak mampu. Jadi, pemerintah menganggarkan sebesar Rp 12 Miliar untuk tahun ini, agar mereka terintegrasi ke dalam BPJS,” jelasnya, seraya menambahkan, APBD sebesar Rp 12 Miliar itu, 60 % ditanggung APBD Kabupaten dan 40 % APBD Provinsi.

Sedangkan, sewaktu kunjungan ke Kabupaten Badung, Bali. Komarudin Noor mengaku menghadapi kenyataan yang sangat luar biasa.
“Semua orang, kaya atau miskin, asal mau premi BPJS-nya ditanggung oleh pemerintah daerah,” jelasnya.

Anak didik di sana, katanya, dari SD sampai SMP diberi seragam dan tidak ada pungutan apapun, bahkan kepada setiap siswa diberi sebuah laptop. Sementara, bagi orang yang meninggal diberikan santunan sebesar Rp 10 juta.
“Sedangkan, kalau usia penduduknya mencapai 70 tahun, setiap orang mendapat santunan sebesar Rp 1 juta,” ujarnya.

Mungkinkah kita bisa seperti Kabupaten Badung? Rasanya, memang masih mustahil. Pasalnya, APBD di sana sebesar Rp 10 Triliun, sedangkan PAD-nya Rp 7 Triliun. Sementara di Purwakarta APBD 2,1 Trilun dan PAD-nya hanya Rp 400 Miliar.
“Bahkan mereka mampu membantu kabupaten tetangganya,” jelas Komarudin Noor.

Menurutnya, pariwisata menyumbang PAD terbesar di Kabupaten Badung. Di Purwakarta, lanjut Komarudin Noor, sebenarnya bisa meningkatkan PAD dari sektor pariwisata Dicontohkannya, Taman Air Mancur Sri Baduga, Curug Cijalu, Situ Wanayasa, Cipanas Ciracas dll, bisa mendatangkan PAD yang besar jika dikelola secara profesional.

0 Komentar