Institut Teknologi Al-Muhajirin Integrasikan Teknologi dan Nilai Islam

Institut Teknologi Al-Muhajirin Integrasikan Teknologi dan Nilai Islam
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES DILAUNCHING: Yayasan Al-Muhajirin resmi melaunching Institut Teknologi Al-Muhajirin pada puncak milad dan haolnya yang ke-29, Ahad (6/3).
0 Komentar

PURWAKARTA-Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta merupakan lembaga yang telah lama berkiprah dan berkontribusi dalam pendidikan umat. Inovasi pun terus dilakukan dan teranyar, Yayasan Al-Muhajirin melakukan transformasi nilai-nilai keislaman yang berintegrasi dengan teknologi yang terarah, sistematis dan kekinian.

Inovasi tersebut membuahkan hasil dengan terbentuknya Institut Teknologi Al-Muhajirin yang dilaunching pada puncak milad dan haolnya yang ke-29, Ahad (6/3) lalu. Di mana, Institut Teknologi Al-Muhajirin mengusung visi menjadi perguruan tinggi unggulan dalam pengembangan teknologi berbasis tecnopreneursip dan nilai-nilai Islam di Jawa Barat pada 2031.

Institut Teknologi Al-Muhajirin hadir dengan tiga program studi (prodi) unggulan. Ketiganya adalah, prodi Bisnis Digital dengan profil lulusan mampu mengelola bisnis berbasis digital, mampu merintis dan mengembangkan bisnis digital yang sesuai nilai-nilai keislaman, serta mampu menganalis, mengubah serta menyelesaikan masalah bisnis dengan solusi teknologi terbaru.

Baca Juga:Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Negeri Subang Sukses Gelar Digital Festival 2022Jadi Motivasi, Kabupaten Karawang dapat Penghargaan dari BLU LPMUKP

Kedua, prodi Teknik Industri dengan profil lulusan industrial system designer yang mampu merancang sistem terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan performansi dengan metode teknik industri pada industri manufaktur maupun jasa.

Juga memenuhi profil sebagai industrial system planners and controllers yang mampu merencanakan dan mengendalikan semua proses industri yang terintegrasi melalui sistem. Serta pengelola pabrik, rantai, pasok, persediaan, dan lainnya.

Ketiga, prodi Sistem informasi dengan profil lulusan system analis yang mampu menggunakan perangkat lunak untuk kepentingan bisnis. Kemudian, web developer yang mampu membangun serta mengelola aplikasi web baik dari konten, programing dan database untuk kepentingan pengembangan sistem informasi bisnis

Selanjutnya profil sebagai database administrator, mampu mendesain database melakukan instalasi konfigurasi, upgrade, adaptasi, monitoring dan maintenance database dalam satu organisasi.

Serta, software engineer yang mampu menerapkan pendekatan sistematis, disiplin dan terkualifikasi dalam pengembangan analisis, perancangan, pengkodean, pengujian dan dokumentasi serta mampu dalam pengoperasian dan pemeliharaan perangkat lunak. “Di era digital ini santri harus melek teknologi, sudah saatnya santri yang teknokrat dan teknokrat yang nyantri,” ujar Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar saat meresmikan Institut Teknologi Al-Muhajirin.(add/sep)

 

0 Komentar