Kabupaten Purwakarta Waspada Angin Kencang, Banjir, dan Longsor

Kabupaten Purwakarta Waspada Angin Kencang, Banjir, dan Longsor
KESIAPSIAGAAN: Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta usai mengikuti Apel Kesiapsiagaan di Jawa Barat.
0 Komentar

PURWAKARTA-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi.

Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono menyebutkan, potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi di antaranya angin kencang, banjir, dan longsor. Di mana sebagian wilayah Kabupaten Purwakarta dipetakan sebagai daerah rawan bencana tersebut.

“Sesuai arahan dari provinsi dan Ibu Bupati Purwakarta, maka kami siap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi,” ujar pria yang akrab disapa Wibi, Rabu (11/11).

Baca Juga:Sehari 75 Orang Terpapar Covid-19 di KarawangJelang Pilkada, 8.000 Warga Karawang Belum Rekam e-KTP

Karena itu, sambungnya, peningkatan kewaspadaan menghadapi bencana harus ditingkatkan. Sehingga, ketika terjadi bencana semua pihak bisa dengan cepat merespons dan menanggulanginya.

“Kami beserta seluruh stakeholder dan relawan siap selama 24 jam apabila suatu saat diperlukan. Kami siap membatu dan memberikan yang terbaik  bagi masyarakat Purwakarta dalam hal penanggulangan bencana,” ucapnya.

Wibi juga mengingatkan seluruh warga Purwakarta agar senantiasa mengenali lingkungan di sekitar termasuk potensi yang mengakibatkan bencana atau tidak.

“Kami juga memperkuat kesiapasiagaan menghadapi bencana, baik dari sisi personel maupun sarana dan prasarana. Jika terjadi bencana segera lapor ke RT, RW maupun Desa, sehingga kerugian tidak akan terlalu besar jika kita sigap,” kata Wibi.

Diakui Wibi, pihaknya juga sudah memetakan wilayah rawan pergerakan tanah yang masuk dalam tiga zona. Ketiganya yaitu hijau (kerentanan gerakan tanah rendah), kuning (kerentanan gerakan tanah sedang) dan zona merah (kerentanan gerakan tanah tinggi).

“Yang paling kami waspadai adalah zona merah dan kuning,” kata dia.

Wibi menyebut untuk wilayah zona merah tersebar di sejumlah desa di 13 dari 17 kecamatan yang ada. Yakni Kecamatan Cibatu, Darangdan, Jatiluhur, Kiarapedes, Wanayasa, dan Pondoksalam.

Baca Juga:Kirim SMS Penawaran Barang Tanpa Ijin Kena PidanaDesember, JSP Serahkan Tower Listrik dan Gardu Switching ke PLN

Kemudian, lanjutnya, Pasawahan, Sukasari, Sukatani, Maniis, Tegalwaru, Plered dan Kecamatan Purwakarta kota.

Sementara wilayah masuk dalam zona kuning berada di dua kecamatan, Babakan Cikao dan Bojong. “Kalau kategori sedang-rendah di Kecamatan Campaka dan Bungursari,” ujar Wibi.

Dirinya menyebut, jika melihat peta seluruh wilayah berpotensi longsor pada musim penghujan ini. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat tetap waspada ketika turun hujan, apalagi jika intensitasnya tinggi.

0 Komentar