Keramik Ekspor Terkendala SDM dan Bahan Baku

Keramik Ekspor Terkendala SDM dan Bahan Baku
KUALITAS EKSPOR: Foto-foto Keramik Plered yang memiliki kualitas ekspor, yang kini mulai mengalami pengurangan minat dalam kerajinan keramik. DAYAT ISKANDAR/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Tingkat keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) serta ketersediaan bahan baku berupa tanah liat, menjadi persoalan krusial. Hal tersebut, dianggap menghambat jumlah produksi keramik kualitas ekspor, sehingga kuantitas jumlah produksi untuk ekspor ke manca negara mengalami hambatan dan cenderung stagnan. Hal tersebut diungkapkan Kepala UPTD Sentra Pengembangan Keramik Plered, Mumun Maemunah SE, Selasa (15/10).

Diterangkan Mumun, saat ini saja dari sekitar kurang lebih 221 unit produksi, hanya 27 unit usaha pengrajin keramik yang intens memproduksi keramik kualitas ekspor. Sementara pengrajin bahan baku hanya ada 8 unit usaha, pengrajin pemasok/pedagang 132 unit usaha, dengan menyerap tenaga kerja 2.000 orang dan kapasitas produksi 75.000 pcs per tahun dengan nilai produksi Rp 9.000.000.000.

“Jumlah ini, dinilai masih minim dibanding tingginya permintaan pasar ekspor yang tiap tahun mengalami trend peningkatan. Selama ini kita di Plered, banyak mengekspor ke negara Korea, Amerika, Afrika Selatan, Inggris, Venezuela, Italia Brazil, Taiwan dan Belanda,” terang Mumun disela penerimaan kunjungan 300 lebih siswa SD asal Jakarta.

Baca Juga:Produsen Cat Diduga Gunakan Gas 3 KgDahana Hadir Memberikan Manfaat bagi Masyarakat

Hal tersebut pada kenyataanya, tak semua buyer asal luar negeri bisa tercover seluruhnya, karena faktor keterbatasan SDM, bahan baku, serta energi alternatif. Sehingga mengakibatkan kurang optimalnya kuantitas produksi keramik khusus ekspor.

Selama ini, pihak luar yang datang berkunjung ke Sentra Pengembangan Keramik Plered, kerap mempertanyakan kiat kiat ekspor yang kdilakukan. Mereka terdiri dari berbagai kalangan dari mulai Dinas Perindustrian Kabupaten/Kota dari berbagai Provinsi, Kalangan Akademisi, hingga guru pendamping siswa yang melakukan kunjungan wisata di sini.

“Hal ini cukup logis dan kita pun diSentra Keramik Plered tetap menerangkan kepada mereka. mengapa kita berhasil tembus ekspor, karena daya dukung alam berupa bahan baku. Ditambah keuletan pengrajin asli Plered yang tetap unggul karena sudah sangat berpengalaman secara turun temurun sejak tahun 1904,” tandasnya.

Khusus konteks internal, lanjutnya, SDM dalam dua dekade terakhir mengalami pengurangan minat. Ditandai dengan minimnya kaum muda Plered yang lebih memilih bidang usaha Industri sebagai buruh pabrik atau melanglang buana sebagai TKI.

Hal lain keterbatasan areal pemasok bahan baku, yang berputar di sekitar Kecamatan Plered. Seiring berjalanya waktu, tentu akan semakin sempit dengan meluasnya kawasan pemukiman.

0 Komentar