Lagi Pandemi, DPRD Purwakarta Malah Rapat di Hotel Mewah

DPRD Purwakarta
0 Komentar

PURWAKARTA-Kabar positifnya seorang anggota DPRD Purwakarta berinisial W mengungkap fakta jika pelaksanaan rapat pembahasan Rancangan KUA dan Rancangan PPAS APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020 dilaksanakan di sebuah hotel mewah di Kota Bandung. Hal ini pun menuai kritikan dari masyarakat.

Kegiatan rapat antara DPRD Purwakarta dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Purwakarta tersebut, diketahui dilaksanakan di salahsatu hotel di Bandung. Jadwalnya, dari 26 sampai 29 Juli 2020. Namun di hari kedua, tepatnya tanggal 27 Juli 2020, rapat tidak dilanjutkan karena salah satu pimpinan DPRD terkonfirmasi positif Covid-19.

Salah satu tokoh masyarakat sekaligus pengamat sosial di Kabupaten Purwakarta, Andhi PK, menilai rapat yang dilaksanakan di hotel mewah tersebut menunjukan ketidakpekaan anggota DPRD Purwakarta dengan situasi di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga:Penyembelihan Hewan Kurban, Emil: Perhatikan Protokol KesehatanKisah Iwan Ridwan dari Kurir Hingga Jadi Kepala Cabang JNE Purwakarta

“Ini menunjukkan jika anggota DPRD Purwakarta kurang peka dengan kondisi rakyatnya saat ini. Saat anggaran pembangunan dipangkas besar-besaran, anggota dewan malah membelanjakan uang di hotel mewah,” ujar Andhi PK atau akrab disebut Abah Aray, Rabu (29/7).

Saat ini, kata Abah Aray, pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan pencegahan penularan Covid-19. Di antaranya tidak melakukan kegiatan yang mengundang orang banyak atau berkerumun, pembatasan sosial dan fisik, juga pemangkasan anggaran pembangunan secara besar-besaran demi penanganan pandemi.

“DPRD malah memberikan contoh yang kurang baik, dengan melakukan kegiatan rapat di luar kota. Memangnya ini tidak ada tempat yang bisa digunakan untuk rapat, sehingga para anggota DPRD melaksanakan rapat di Bandung?” katanya heran.

Timbul masalah baru

Selain itu, dengan adanya salah satu pimpinan DPRD Purwakarta yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam pelaksanaan rapat tersebut menimbulkan permasalahan baru. Sebab pelaksanaan rapat diikuti sejumlah orang, bahkan pihak hotel tempat pelaksanaan rapat bisa menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Bandung.

“Risiko yang dikhawatirkan di tengah situasi seperti ini kan terjadi akhirnya. Harusnya bisa membawa nama baik Purwakarta. Kawan saya di Bandung misalnya, setelah membaca berita adanya positif di hotel itu berasal dari Purwakarta, sontak memberikan pernyataan kekecewan kepada saya. Baginya bisa berisiko, merugikan banyak orang di Kota Bandung,” ujarnya.

0 Komentar