Mahasiswa Universitas Sahid Pelajari IPAL ke SPV

Mahasiswa Universitas Sahid Pelajari IPAL ke SPV
KUNJUNGAN: Mahasiswa bersama Rektor Universitas Sahid saat mengunjungi PT. SPV , mempelajari sistem pengolahan limbah. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Rombongan Universitas Sahid yang dipimpin langsung Prof Hardinsyah MS Ph.D selaku Rektor, berkunjung ke PT South Pacific Viscose (SPV), Rabu (6/3).

Dalam kunjungan tersebut turut serta 43 mahasiswa, termasuk perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta 10 orang tenaga pengajar.

“Kunjungan ini merupakan kunjungan studi mahasiswa program studi Teknik Lingkungan. Dengan berkunjung langsung ke industri ini, diharapkan mahasiswa bisa lebih memahami berbagai proses yang terjadi, termasuk waste management,” ujar Prof Hardinsyah saat memberikan sambutannya.

Baca Juga:KPU Kekurangan Tenaga Sortir dan LipatAplikasi Tangkar Kurang Tanggap , Aduan Tidak Direspon Dinas Terkait

Sementara itu, Senior Manager HRD – PT South Pacific Viscose Deden Rusfiandi menjelaskan, dengan adanya kunjungan dari Universitas Sahid ini semakin menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan ini sangat terbuka.

“Kami terbuka kepada semua pihak yang ingin berkunjung. Sehingga semua pihak juga dapat melihat langsung kepatuhan kami pada regulasi pemerintah,” katanya.

Senada disampaikan Head of Corporate Affairs PT South Pacific Viscose Widi Nugroho Sahib. Dijelaskannya, SPV dan Universitas Sahid sangat peduli dengan lingkungan.

“Salah satunya dalam bentuk kegiatan CSR melalui kegiatan community development untuk memberdayakan warga di sekitar pabrik SPV,” ucapnya.

Selain itu, sambungnya, melalui keterlibatan SPV pada gerakan Citarum Harum yang diinisiasi oleh pemerintah. Kami sangat concern terkait Citarum Harum ini,” katanya.

Selama berada di pabrik yang memproduksi serat rayon tersebut, rombongan Universitas Sahid mengunjungi lokasi Power Plant, Water Waste Treatment Plant (WWTP) atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), dan fasilitas lainnya.

Rombongan juga berkunjung ke Eco Village di Desa Cicadas untuk melihat kegiatan warga menanam sayuran dengan metode hidroponik, ternak burung puyuh dan ternak ikan lele, serta Bank Sampah Mandiri (BMS) yang mengolah sampah menjadi kerajinan tangan unik.(rls/add/dan)

0 Komentar