Minimalisir Debit Air Berlebih, Satu Rumah Dua Lubang Biopori

Minimalisir Debit Air Berlebih, Satu Rumah Dua Lubang Biopori
PENYERAPAN AIR: warga Perumahan Bukit Panorama Indah mendeklarasikan acara kerukunan keluarga Panorama Bangkit dengan membuat 1.000 lubang biopori untuk Purwakarta Istimewa. MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Puncak rangkaian peringatan Hari Sampah Nasional tahun 2020, warga Perumahan Bukit Panorama Indah mendeklarasikan acara kerukunan keluarga Panorama Bangkit.

Inisiator kegiatan, Asep Supiandi mengatakan, deklarasi ini dibentuk bukan untuk sebuah organisasi semata. Melainkan untuk mempererat silaturahmi antar warga yang tinggal di Bukit Panorama.

“Deklarasi ini bukan sebuah organisasi, melainkan menyatukan tekad bahwa kita, yaitu warga Perumahan Bukit Panorama Indah sebuah keluarga besar dalam hal penataan lingkungan, penanganan permasalahan lingkungan.

Baca Juga:Galaxy Z Flip, Ponsel Cerdas Lipat yang Kompak nan ModisHimpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia (HAPMI) Kabupaten Karawang Gelar Audisi Penyanyi

Karena di Bukit Panorama itu terdiri dari beberapa wilayah kelurahan, agar nantinya bisa lebih efektif,” ujarnya setelah acara deklarasi Keluarga Besar Panorama Bangkit.

Selain acara deklarasi, Asep menjelaskan, ia bersama warga lain mencanangkan ribuan lubang biopori, guna menjadi tempat resapan air.

Simpan cadangan air saat kemarau

“Hari ini 1.000 lubang biopori. Salah satu upaya kita dalam meminimalisir debit air yang berlebih di Bukit Panorama saat musim hujan, dan juga tabungan air saat musim kemarau nanti. Selain itu, biopori ini berfungsi juga sebagai pengurai sampah organik sehingga sampah rumah tangga nantinya bisa terserap tanpa harus dibuang ke TPA,” jelasnya.

Ia menjelaskan, dengan jumlah ribuan rumah yang ada di perumahan tersebut, nantinya akan memiliki lebih banyak lagi lubang untuk penyerapan air.

“Dengan jumlah total 2.265 rumah, nantinya akan ada 5.000 lubang biopori, dan ini bisa meenyerap sekitar 45000 liter air. Harapannya dari masyarakat, status perumahan bisa segera diambil alih menjadi aset pemkab, kemudian permasahalan banjir selama ini bisa segera teratasi,” jelasnya.

Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan seperti ini bisa menjadi percontohan untuk masyarakat lainnya.

“Ini luar biasa, karena kegiatan ini bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. Semuanya inisiatif dari warga Bukit Panorama dan ini harus dijadikan percontohan untuk perumahan lain yang ada di Purwakarta,” kata Bupati.

Baca Juga:Politeknik Negeri Subang terus Lakukan Inovasi, Absensi Mahasiswa Gunakan QR CodeMenabung itu Menyenangkan

Ia mengatakan, jika wilayah lain di Purwakarta menerapkan program seperti ini, akan berdampak positif bagi lingkungan di Purwakarta.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Saya yakin ketika program ini diterapkan di perumahan atau di wilayah lainnya, ke depannya akan membuat lingkungan Purwakarta semakin terjaga,” Ucap Anne.(mas/vry)

0 Komentar