Penting Tingkatkan Kompetensi Guru, Industri dan SMK Harus Nyambung

Penting Tingkatkan Kompetensi Guru, Industri dan SMK Harus Nyambung
JAWAB TANTANGAN: Puluhan guru SMK saat mendapat pembekalan program Re-Design Peningkatan Daya Saing SMK Swasta. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tengah menyiapkan program perpaduan antara dunia industri dan pendidikan vokasi. Mendukung hal tersebut, Forum Komunikasi Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (FKKSMKS) Kabupaten Purwakarta merasa perlu meningkatkan kompetensi para guru, khususnya guru SMK swasta.

Hal tersebut disampaikan Ketua FKKSMKS Uyat Sudaryat saat dijumpai di sela kegiatan program Re-Design Peningkatan Daya Saing SMK yang digelar di kampus SMK Mutiara Bangsa, Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta, Selasa (8/9).

“Program Re-Design Guru Kejuruan SMK sendiri didasarkan pada pemetaan empat bidang cluster center of excellence (CoE) SMK swasta di Purwakarta. Meliputi bidang manufaktur dan konstruksi, ekonomi kreatif, hospitality, dan care service. Pemilihan CoE tersebut telah mempertimbangkan tren perkembangan industri dan kapasitas penyerapan tenaga kerja,” kata Uyat.

Baca Juga:60 Personel TNI AD Negatif Covid-19Kemas Soroti Jual Beli Lahan Negara, Dorong Pemda Untuk Penertiban

Program tersebut juga, sambungnya, bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaharui kualitas sekolah melalui guru-guru yang telah mendapatkan penguatan pembelajaran. “Ini menjadi bekal untuk meningkatkan kompetensi masing-masing guru, sehingga bisa meningkatkan kualitas sekolah dalam berbagai hal,” ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini perkembangan teknologi industri sudah sangat cepat. Diketahui pula pembelajaran SMK tetap 60 persen mengedepankan praktik. Akan tetapi seluruh mata pelajaran, baik praktik maupun teori, harus dikontekstualisasi dengan kondisi riil di industri.

“Oleh sebab itu, Re-design Peningkatan Daya Saing SMK dan Center of Excellence SMK di Purwakarta, menjadi sangat penting. Selain itu, SMK Swasta juga harus mampu beradaptasi dengan pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual dengan industri. Salah satunya, dilakukan melalui skema pembelajaran project by learning atau bring industry to the school,” ucapnya.

Uyat menyebutkan, hari ini guru SMK tidak hanya mengajar, tetapi juga sebagai mentor, fasilitator, motivator, dan coach yang dapat mengubah siswa dari nobody menjadi seorang superstar.

Bukan hanya ketika masih belajar di sekolah, tambah dia, tapi juga mampu membangkitkan anak menjadi kompeten setelah lulus SMK. Baik secara prestasi, leadership, ability, dan kemampuan komunikasi.

“Saya berharap program SMK swasta di Purwakarta dipastikan mindset SDM-nya sudah berubah menjadi terbuka, bukan lagi SMK yang kaku. Begitu juga SMK Swasta di Purwakarta yang sudah punya kemitraan dengan industri juga semakin kuat,” ucapnya.(add/ysp)

0 Komentar