Relawan PMI Siap Tanggulangi Bencana

Relawan PMI Siap Tanggulangi Bencana
TEMU KARYA: Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita, memukul gong, saat membuka HUT ke-73 PMI dan Temu Karya Relawan Nasional (TKRN) yang digelar di Pelabuhan Biru, Kawasan Gramatirta Jatiluh ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Ikut Berperan Wujudkan Citarum Harum

PURWAKARTA-Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, saat ini Palang Merah Indonesia (PMI), memiliki 1,8 juta relawan milenial. Ini artinya, PMI memiliki tenaga-tenaga baru yang siap memberikan kinerja terbaiknya demi kesehatan, kesejahteraan sosial, penanganan bencana, dan lain sebagainya.

Hal itu disampaikan Agus Gumiwang, saat menghadiri HUT ke-73 PMI Temu Karya Relawan Nasional (TKRN) yang digelar di Pelabuhan Biru, Kawasan Gramatirta Jatiluhur, kemarin (17/9).

“Temu Karya Relawan Nasional ini, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian relawan dari seluruh Indonesia. Setelah melakukan kegiatan di sini (Jatiluhur, Red), para relawan diharapkan dapat secara aktif mendukung pembangunan kesejahteraan sosial. Termasuk mampu membantu penanganan bencana, juga tugas kemanusiaan lainnya,” ujarnya kepada awak media.

Baca Juga:Warga Bangun Kembali Rumah UciAsep Pimpin PWI, Esa Ambil Langkah Keberatan

Agus Gumiwang juga menegaskan, kesehatan Sungai Citarum adalah harga mati. Hal ini dikarenakan Sungai Citarum merupakan tulang punggung pengairan di Jawa Barat dan DKI Jakarta.

“Pada acara TKRN PMI ini kami juga menggelar capacity building, untuk melatih kedisiplinan. Salah satu cara membentuk capacity building ini, salah satunya dengan meningkatkan kepedulian terhadap Sungai Citarum, yakni dengan kegiatan bersih-bersih dan mendukung penuh Citarum Harum,” kata Agus Gumiwang.

Menurutnya, kebersihan Citarum ini juga sangat menunjang daerah-daerah di sekitarnya. Misalnya sumber air Waduk Jatiluhur yang berasal dari Sungai Citarum. “Jadi kita harus sama-sama menjaga Sungai Citarum ini, karena ini merupakan aset bersama juga,” katanya.

Kementerian Sosial pun, sambungnya, tidak tinggal diam dalam program kebersihan Sungai Citarum. Kemensos bersama pihak-pihak terkait, khususnya para stakeholder terus berkoordinasi dalam pembersihan Sungai Citarum.

“Memang tidak akan langsung, kami secara bertahap telah memberikan penjelasan pada semua stake holder. Bersyukur kini para pembuang limbah di Citarum semakin hari semakin sadar, tentang pentingnya kebersihan sungai tersebut,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut dia, pabrik-pabrik pun kini sudah mulai untuk menggunakan IPAL dengan semestinya. Sehingga bisa meminimalisir pencemaran yang terjadi di sungai, yang pernah dinobatkan jadi sungai terkotor di dunia.

Senada, Plh Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita mengatakan, TKRN ini awalnya akan digelar di Raja Ampat Papua. “Akan tetapi banyak masukan tempatnya terlalu jauh, sehingga kita mencari wilayah yang jaraknya lebih dekat, dan dipilihlah Jatiluhur,” kata Ginandjar.

0 Komentar