Sentra Batik Purwakarta Segera Dibangun, Kembangkan 150 Motif

Sentra Batik Purwakarta Segera Dibangun, Kembangkan 150 Motif
MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES PEDULI BATIK: Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam jangka waktu dekat ini bakal memiliki fasilitas pembuatan batik.
0 Komentar

PURWAKARTA-Kain batik merupakan keanekaragam hasil karya masyarakat Indonesia, begitupun dengan Purwakarta tak sedikit karya masyarakat yang mengolah kain batik dengan berbagai macam corak dan warna.

Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam jangka waktu dekat ini bakal memiliki fasilitas pembuatan batik. Saat ini, pemerintahan daerah terus menggenjot pembangunan rumah batik. Rencananya, fasilitas tersebut bisa selesai pada akhir tahun ini.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menuturkan, rumah batik ini merupakan fasilitas pembuatan batik dengan konsep dari hulu ke hilir. Jadi, di area yang luasnya mencapai 5.000 meter tersebut, selain ada pabrik batik (area produksi), juga ada outlet dan area edukasi pembuatan batik bagi pelajar maupun masyarakat.

Baca Juga:Bangunan SD Negeri Nagasari VI Amblas sejak Tahun 201949 Orang Positif Covid-19, Padalarang Dinyatakan Zona Merah

“Rumah batik ini, tempatnya di bekas terminal Plered. Ke depan, lokasi itu jadi pusat pembuatan kerajinan tersebut,” ujar Ambu (4/10).

Alasan dibuatnya rumah batik ini, lanjut Ambu, karena sampai saat ini Purwakarta belum memiliki sentra kerajinan batik. Sedangkan, banyak warga yang berminat menjadi perajin batik. Serta, minat masyarakat akan batik cukup tinggi. Tak hanya itu, daerah ini juga sudah memiliki motif batik khas yang menggambarkan tentang kultur di wilayah ini.

Hingga sekarang, sudah ada 150 motif batik yang dikembangkan. Dari ratusan motif itu, di antaranya air mancur Situ Buleud, manggis, Waduk Jatiluhur, Gunung Parang, serta Tajug Gede Cilodong.

Sementara itu, Kabid UKM Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Peridustrian Kabupaten Purwakarta, Ahmad Nizar, menambahkan, nantinya rumah batik itu akan diramaikan sekitar 50 pengajin. Para perajin ini, menjadi agen untuk mentransfer ilmunya kepada masyarakat ataupun pelajar. Dengan demikian, para perajin ini selain memproduksi batik, mereka juga menjadi mentor bagi pengunjung.

“50 perajin ini, sudah mendaftar ke kami. Mereka juga, sudah diberi pendidikan mengenai batik. Salah satunya, kita bawa ke sentra-sentra batik di Jabar dan Jateng,” ujarnya.

Dengan adanya rumah batik ini, diharapkan ke depannya batik khas Purwakarta bisa lebih terkenal lagi. Bahkan, bisa bersaing dengan batik lainnya di pasar secara luas. Sehingga, batik Purwakarta ini bisa menambah daftar panjang kekayaan kerajinan yang ada di Indonesia.

0 Komentar