UPI Purwakarta Ajak Guru Pahami Pembelajaran Berbasis STEM

UPI Purwakarta Ajak Guru Pahami Pembelajaran Berbasis STEM
STEM. Para peserta pelatihan program pembelajaran berbasis STEM tampak tekun saat menerima berbagai materi yang disampaikan pembicara. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta mengajak guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Purwakarta untuk menerapkan pembelajaran berbasiskan Science, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM).

Hal ini salah satunya diwujudkan melalui pelatihan yabg digelar secara luring, dengan menerapkan protokol COVID-19, di Kampus UPI Purwakarta, Sabtu (28/11).

“Kegiatan ini salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam bidang keilmuan IPA,” ujar Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) UPI Kampus Purwakarta Suko Pratomo kepada koran ini di sela kegiatan.

Baca Juga:Sudah Dievakuasi Ke Rumah Sakit, Berikut Data Sepuluh Korban Laka Tol CipaliPesta Miras Berujung Tewasnya Dua Pemuda, Ini Kata Disporaparbud Purwakarta

Menurutnya, implementasi pembelajaran bidang STEM di Purwakarta terbilang masih sangat jarang. Karena itu, pihaknya mencoba memberikan pelatihan kepada para guru sekolah dasar agar lebih siap dalam memasuki era persaingan global.

“Karenanya, guru dituntut harus lebih memahami, sehingga pelatihan STEM dari tingkat dasar pun harus mulai dikenalkan,” kata Suko menjelaskan.

Dirinya menilai, secara umum guru belum mengetahui secara rinci mengenai tahapan dalam pembelajaran IPA berbasis STEM di tingkat SD. Bahkan, guru juga belum memahami kegiatan engineering atau perekayasaan yang dapat dilakukan oleh siswa SD.

“Substansi pelatihan mencakup landasan teoritik dan pedagogik terkait pembelajaran STEM di tingkat SD. Ini harus berkelanjutan agar keterampilan guru bisa terus dikembangkan sesuai tuntutan zaman,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, para peserta diminta untuk mengisi survei terkait pelaksanaan kegiatan. “Dari survey tersebut diperoleh bahwa lebih dari 70 persen peserta merasa materi pelatihan sangat relevan dengan pendidikan sekolah dasar. Dan ini awal yang baik,” ujar Suko.(add/ysp)

 

0 Komentar