Saluran Pembuangan Air Limbah Tertutup Bangunan, Sawah Terendam

Saluran Pembuangan Air Limbah Tertutup Bangunan, Sawah Terendam
TERGENANG: Pemotor memaksakan diri menerjang genangan air di Jalan Desa Bangkaloa, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Selasa (15/1). ANANG SYAHRONI/ RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Maraknya bangunan yang berdiri di atas saluran pembuangan air limbah (SPAL) di sepanjang Jalan Raya Bangkaloa Ilir, Kabupaten Indramayu, membuat lahan pertanian siap panen kebanjiran. Bukan hanya itu, Jalan Desa Bangkaloa yang menjadi akses utama warga untuk memotong jalan menuju Jatibarang ikut tergenang air hingga ketinggian 20 cm, Selasa (15/1).

Sejumlah bangunan di atas SPAL itu disebut-sebut sebagai salah satu penyebab limpasnya air. Pasalnya, keberadaan bangunan itu membuat aliran air tidak lancar sehingga akhirnya air hujan limpas ke jalan dan sawah. Ditambah lagi, kondisi saluran lebih tinggi dibandingkan sawah dan jalan yang ada.

Salah satu warga, Darsim (50) menyebutkan, limpasnya air dari saluran pembuangan ke sawah dan jalan desa sudah menjadi insiden tahunan. Hal itu, lanjut dia, sangat mengganggu pengguna jalan dan pemilik sawah. Apalagi saat ini, sawah yang terendam air dalam kondisi mau panen. Sehingga petani harus berupaya agar air tidak membuat tanaman padi gagal dipanen.

Baca Juga:Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Bisa Mencegah Bank EmokKepala Desa Wantilan Tekankan Program Pendidikan

“Kalau saluran air penuh, pasti masuk ke sawah, sampai jalan desa yang merupakan jalan alternatif warga ke Jatibarang,” tuturnya.

Sekdes Bangkaloa, Jayadi mengatakan limpasnya air dari saluran air, atau saluran pembuangan ke jalan desa karena kondisi saluran air yang tak optimal.

“Rencana ke depan kita akan meninggikan jalan agar tak terus tergenang air saat musim hujan,” jelasnya.

Sementara, Koordinator BPP Kecamatan Widasari, Sunarto mengatakan maraknya bangunan yang berdiri di atas saluran air akhirnya mempersempit aliran air. Sehingga ketika hujan deras, air tidak dapat mengalir dengan normal. Sementara debit air yang ada cukup tinggi. Bahkan, kata Sunarto, beberapa titik saluran tersumbah, sehingga air akhirnya limpas ke sawah dan jalan.

“Solusinya ya perlu di lakukan pengurasan yang rutin. Para pemilik bangunan yang ada di atas saluran diimbau agar tidak membuang limbah atau sampah ke saluran, karena membuat saluran semakin dangkal dan tersumbat,” jelasnya. (oni)

0 Komentar