2.256 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

2.256 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
PASOKAN: Minimnya pasokan air, membuat sejumlah petani khawatir, masuk lobang baru dan gagal panen. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Distan : Upayakan Bantuan Mesin Pompa

SUBANG-Sekitar 2256 ha lahan pesawahan di Kabupaten Subang berstatus waspada karena kekurangan pasokan air. Dinas Pertanian pun memprediksi sejumlah kecamatan terancam gagal panen.

Namun demikian, pihak Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Subang, berupaya meminimalisir jumlah area pertanian yang diprediksi bakal gagal panen. Upaya tersebut dengan memberikan bantuan mesin pompa air.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang Asep Heryana mengatakan, Saat ini sejumlah kecamatan yang berstatus waspada lahan pesawahannya dan dari status waspada tersebut, bisa meningkat menjadi gagal panen atau gagal tanam padi.

Baca Juga:Kpt Inf Wiknyo K Tugas di Tempat yang Baru Perlu AdaptasiMusim Panas, Jaga Pola Hidup Sehat

Jika kondisi yang terjadi seperti ini terus menerus berlangsung, apalagi di Kabupaten Subang sebagian area sawahnya adalah jenis tadah hujan. “Ya ada di beberapa kecamatan yang lahan sawahnya berstatus waspada di musim kemarau ini,” ujarnya.

Dijelaskan Asep, sejumlah kecamatan tersebut diantaranya yiatu Kecamatan Pagaden, Pagaden Barat, Cipunagara, Patokbeusi, Pusakanagara, Pabuaran. Pihaknya sudah memberikann bantuan pompa air ke kecamatan-kecamatan tersebut yang berstatus waspada. Dengan mesin pompa air itu, diharapkan mampu menastabilkan kondisi tanaman padi yang terancam gagal panen karena kekeringan. “Kita pinjami mereka pompa air yang sawahnya berstatus waspada,” tuturnya.

Dijelaskan Asep, lahan keseluruhan pesawahan di Kabupaten Subang ada sejumlah 84.570 hektar. Dari jumlah tersebut yang terdeteksi oleh POPT (Petugas Organsime Pengganggu Tanaman), sekitar 83 ha mengalami kekeringan. Sementara yang bersatus waspada ada sekitar 2256 ha.

Menurut Asep, dengan minimnya pasokan air ke sawah petani, akan berdampak pada
perkembangan tanaman padi. Selain daya tumbuhnya yang kurang juga menurunnya hasil produksi, bahkan bisa dikatakan gagal panen.

” Ini juga bisa mengkibatkan tanaman padi terganggu, sehingga jadi tidak normal ” Ujarnya.

Sementara itu Petani asal Kecamatan Pagaden Barat Pradipta (43) mengatakan, dirinya berharap agar segera turun hujan ataupun adanya bantuan air dari pihak PJT dan juga lainnnya mengingat sumber air sangat minim. “Saya harus membeli air dari ulu-ulu untuk mengairi sawah saya,” ujarnya. (ygo/dan)

0 Komentar