5.854 Hektare Sawah Mulai Panen Padi

5.854 Hektare Sawah Mulai Panen Padi
YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES PANEN: Para petani di Kecamatan Patokbeusi saat panen padi. Produksi padi bagus, namun harga alami penurunan drastis. JAGA KUALITAS: Wakil Pimpinan Subdivre Bulog Subang Umar Said dan Kepala Gudang Bulog Subang menunjukan beras yang sudah di fumigasi untuk peningkatan kualitas beras.
0 Komentar

SUBANG-Sebanyak 65% lahan pertanian di Kecamatan Patokbeusi mulai panen. Saat ini sudah ada 6 Desa yang telah panen diantaranya Desa Tanjungrasa, Tanjungrasa Kidul, Rancabango, Rancaasih, Rancamulya dan sebagian Desa Rancajaya.
PPL BPP Patokbeusi, Shanti Agustriningsih mengatakan, dari total 5.854 hektare sudah lebih dari 65% yang telah panen dari 6 Desa. Meski diantaranya masih ada yang sebagian panen, hingga akhir Oktober diperkirakan di Patokbeusi masih melakukan panen. “Ada 6 desa, tapi di Rancajaya sebagian panen sebagian juga,” kata Shanti.
Saat ini ada 4 Desa lagi yang belum melakukan panen diantaranya Desa Ciberes, Jatiragas Hilir, Tambakjati, dan Gempol sari. “Tinggal 4 Desa lagi, hingga Oktober nanti masih akan panen,” ucapnya.
Dia menjelaskan dari segi produksi untuk di Desa Rancaasih perhektare nya rata-rata mencapai 6.8 ton. Sedangkan di beberapa desa lain yang sudah panen rata-rata berkisar diangka 7,4 ton, 7,6 ton dan 7,8 ton. “Rata-rata untuk Patokbeusi antara 7,6 ton per hektar di musim gadu ini, produksinya terbilang bagus,” ungkapnya.
Namun, musim panen kali ini terbilang menyesakan bagi para petani. Sebab harga gabah kering saat ini ada di harga Rp 4.600 per kilogram. Padahal kata Shanti, saat panen di Desa Tanjungrasa akhir Agustus lalu, ada di harga Rp 5.400 per kilogram. “Iya harga lagi turun, memang petani mengeluh itu, pupuk susah, produksi mahal, air susah, harga juga turun,” ucapanya.
Disisi lain, perkembangan padi saat ini juga tetap harus mewaspadai datangnya penyakit hama wereng dan tikus yang masih mengintai pertanian. “soal hama juga tetap harus diwaspadai dan jadi perhatian bagi para petani karena bisa saja menyebabkan gagal panen kalau tidak dikendalikan,” ungkapnya.(ygi/sep)

0 Komentar