950 Hektare Sawah di Compreng Mulai Panen

950 Hektare Sawah di Compreng Mulai Panen
YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES UBINAN: Petani, petugas dan pelajar pertanian SMKN Compreng saat kegiatan pengamatan dan ubinan hasil panen di Desa Kiarasari.
0 Komentar

SUBANG-Sebanyak 2 Desa di Kecamatan Compreng sudah mulai masuki masa panen, yakni Desa Kiarasari dan Desa Jatireja. Dari kedua desa tersebut total lahan yang sudah panen sekitar 950 hektare.

Kasubag TU UPTD Pertanian Compreng Edi Sucipto, S.Sos mengatakan, umur tanaman padi di Compreng berada secara umum di kisaran 35 hari setelah tanam (HST).

Selain itu, Desa Jatimulya yang tanam terakhir masih memiliki tanaman vegetatif dan keadaan Organisme pengganggu tanaman (OPT) relatif aman. “Jadi yang baru panen itu dua desa. Nah jika melihat jadwal tanam, perkiraan Desa Jatimulya yang paling akhir nanti akan panen,” jelasnya.

Baca Juga:Ribuan Buruh di Cimahi Tetap Menolak Undang-undang Cipta Kerja Meski DisahkanCamat Upayakan Solusi Masalah Sampah di Pamanukan

Untuk hama sendiri, saat ini hama yang patut diwaspadai yakni penggerek, wereng dan hama putih palsu. “Tapi secara umum relatif aman dan terkendali,” tuturnya.

Sementara itu, POPT Omsah Neelam mengungkapkan, hasil panen seperti dilokasi kajian PPHT (Penerapan Pengendalian Hama Terpadu) di Dusun ciligur Desa Kiarasari prediksi dari hasil ubinan mencapai 8,3 ton/hektare. “Hasil panen lumayan bagus didukung oleh kondisi alam bersahabat bagi petani. Harga padi pun nampaknya masih stabil,” tambahnya

Selain itu, di lokasi kajian PPHT dilakukan pengamatan OPT tiap minggu oleh petani, petugas dan pelajar pertanian SMKN Compreng, pengamatan dilakukan untuk menganalisis agro ekosistem juga memantau perkembangan OPT. “Sehingga upaya dan langkah pengendalian segera dilakukan jika ditemukan populasi OPT yang sudah diatas ambang pengemdalian,” tutupnya.(ygi/sep)

0 Komentar