Aqua Subang dan Pemuda Bangkit Ciptakan Desa Asri

Aqua Subang dan Pemuda Bangkit Ciptakan Desa Asri
PENANAMAN: Dwi Nofrifadi didampingi Stakholder Manager CSR Aqua Subang Zaenal Abidin menanam pohon di Pasir Dago.
0 Komentar

SUBANG-Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara memiliki luas kurang lebih 10.278 hektare. Dari luasan tersebut, sebagian merupakan pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering, rentan akan erosi karena sebagian berada di lokasi dengan kemiringan 30 derajat.

Seiring dengan bertambahnya aktivitas penduduk, mulai dari pertanian, perkebunan, pemukiman, hotel dan restoran untuk wisatawan berakibat ancaman lingkungan. Antara lain, makin kurang debit air di musim kemarau, ancaman banjir, longsor, dan hilangnya kesuburan tanah. Penanaman tanaman keras jenis MPTS (Multi Purpose Trees Species) merupakan salah satu cara mengurangi ancaman kerusakan lingkungan.

Tahun 2020, Yayasan Javlec Indonesia bekerjasama dengan PT Tirta Investama Plant Subang, berkomitmen untuk mengelola sumber daya air agar dapat berkelanjutan dan sekaligus mengurangi dampak bencana yang diakibatkan pengelolaan lingkungan dan sumber daya air yang salah. Penanaman di lahan kritis merupakan salah satu aktivitas konservasi yang dijalankan Aqua Subang tahun 2020, dengan menanam lebih dari 3.000 bibit tanaman tersebar di Desa Cibitung, Cibeusi, Palasari dan Nagrak.

Baca Juga:STEI Al-Amar Luncurkan Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Jurnal Mahasiswa Pertama di SubangMahasiswa STEI Al-Amar Workshop Webinar Penggunaan Manajer Referensi Mendeley untuk Skripsi dan Jurnal Mahasiswa dengan Mendeley Advisor Indonesia

Kepala Pabrik Aqua Subang Dwi Nofriyadi dalam sambutannya mengatakan, dalam kegiatan operasionalnya, Aqua memiliki komitmen ganda untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan bisnis dari sisi finansial dan keberhasilan sosial lingkungannya. Komitmen tersebut diwujudkan melalui Aqua Lestari sebagai acuan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang berkelanjutan.

Program konservasi melalui penanaman pohon di kawasan Pasir Dago Desa Palasari, yang berkolaborasi dengan Yayasan Javlev Indonesia dan Karang Taruna Giri Sukma Desa Palasari yang dijalankan saat ini merupakan salah satu wujudnya. “Mudah-mudahan inisiatif yang sederhana ini, dapat memberi dampak dan mamfaat yang besar di kemudian hari untuk kelangsungan dan kelestarian sumber daya alam,” kata Dwi Nofriyadi.

Pasir Dago merupakan bagian dari lahan Desa Palasari yang sedang dalam tahap pengembangan oleh Karang Taruna Giri Sukma. Dengan semangat “Pemuda Bangkit Ciptakan Desa Asri” diharapkan juga kepedulian terhadap lingkungan tetap tertanam dalam agenda pembangunan desa. Dengan luas -/+ 3 hektare, masih terdapat lahan kosong seluas 1,5 hektare yang potensial untuk ditanami dan dimaksimalkan dalam rencana pengelolaan lahan oleh Karang Taruna Giri Sukma.

0 Komentar