Bantaran Sungai Cigadung Bergeser, Warga Khawatir Longsor

Bantaran Sungai Cigadung Bergeser, Warga Khawatir Longsor
PERGESERAN: Sekdes Jatimulya Darta Ego saat menunjukan lokasi kembali terjadinya pergeseran tanah di Dusun Tanjungsalep, Desa Jatimulya Kecamatan. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

COMPRENG-Sebulan pasca dilakukan normalisasi, pergerakan tanah kembali terjadi di Dusun Tanjungsalep Desa Jatimulya. Meski telah dilakukan pemadatan tanah, dengan alat berat yang dilakukan Dinas PUPR serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Subang, namun pergeseran tanah kembali terjadi.

Hal tersebut tentunya, membuat khawatir warga yang tinggal tidak jauh dibantaran Sungai Cigadung tersebut. Bahkan, rasa khawatir itu ada manakala musim hujan mulai tiba.

Sekdes Jatimulya Darto Ego mengungkapkan, bahwa saat Plt Bupati Subang H. ating Rusnatim, meninjau lokasi pergeseran tanah di Jatimulya, pihak desa juga telah menyampaikan proposal bantuan penanggulangan bencana, kepada dinas terkait seperti Pemkab Subang, TP4D serta BBWS.

Baca Juga:SMA Negeri 1 Pusakanagara Gelar Pekan Kreasi Seni Unjuk KabisaPasokan Air Minim, 171 Ha Tidak Tanam

“Waktu saya membuat proposal, saya sudah membuat tembusan ke Pemda , TP4D serta BBWS, ada sekitar 4 proposal yang saya buat,” jelasnya.

Darta menambahkan, tujuan utama proposal tersebut, utamanya ditujukan pada BBWS. Sebab, pemerintah desa sangat berharap ada tindak lanjut, dari BBWS pasca upaya jangka pendek, yang dilakukan oleh jajaran dari Pemkab Subang.

“Sampai saat ini tidak ada tanggapan, apakah ada cek lapangan atau tidak, pada kenyataannya sampai saat ini, tanah ini bergeser lagi. Kalau tidak ada tindakan semacam bronjong, paku alam atau konstruksi lain, kemungkinan bakal terseret lagi,” ungkapnya.

Saat ini pergeseran tanah terjadi ditempat yang sama, saat Plt Bupati Subang Ating Rusnatim melakukan peninjauan, pada Senin (10/9) lalu.

Bahkan, salah satu pemilik rumah yang terancam dengan pergeseran tanah tersebut, mengeluh dengan belum adanya tindakah lebih jauh untuk menangani pergeseran tanah itu.

“Pa aduh kumaha nya (aduh bagaimana ya), belum ada tindakan gini, sebab pohon-pohon sudah ditebang karena ada normalisasi kemarin, jadi sudah tidak ada penahan tanah alami, apalagi kalau airnya besar,” kata Darta, seraya mencontohkan.

Dengan kondisi itu, perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait, untuk mengantisipasi pergeseran tanah lainnya, yang mungkin saja terjadi,saat musim hujan tiba. Sebab, menurut informasi yang diterima Pasundan Ekspres, aliran Sungai Cigadung di Dusun Jatimulya memiliki aliran yang cukup deras dan bisa meluap. (ygi/dan)

0 Komentar