Bantuan Sosial Tunai (BST) Warga Tanggulun Tak Kunjung Disalurkan

Bantuan Sosial Tunai (BST) Warga Tanggulun Tak Kunjung Disalurkan
MENUNGGU: Warga Tanggulun Barat saat menunggu kedatangan pihak Kantor POS untuk mendapat pembagian BST, namun hingga hari Minggu kemarin tak kunjung datang. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Jadwal Diundur Tidak Pasti

KALIJATI-Ratusan warga Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati, yang dijadwalkan akan mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) sejak Jumat (14/5), harus tertunda. Pasalnya petugas Pos Kalijati, yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan BST, hingga Minggu (17/5) tak kunjung kelihatan batang hidungnya.

Dari sejak dijadwalkan, warga selalu memadati kantor desa, terpaksa pulang dengan tangan kosong, kejadian tersebut berulang hingga Minggu (17/5).

Kepala Desa Tanggulun Barat, Wawan menjelaskan jika pihak kantor Pos menjanjikan akan membagikan BST di Desa Tanggulun Barat pada pukul 13.00 WIB pada hari Jumat. “Ya sejak dijanjikan kantor Pos itu, warga langsung berkumpul di kantor. Namun sampai sore pihak kantor pos tak kunjung tiba, saya kasian juga, saya bantu konfirmasi ke pihak POS melalui telpon, jawabannya hari ini tidak bisa, lalu dijadwalkan ulang pada Sabtu (16/5), pukul 09.00 WIB,” jelasnya.

Baca Juga:Pembangunan RSUD Pantura Terhambat Covid-19Petugas dan Pedagang Kucing-Kucingan saat PSBB

Begitupun pada hari berikutnya, Sabtu. Wawan kembali menjelaskan bahwa BST untuk Desa Tanggulun Barat kembali diundur jadwal pembagiannya, bahkan hingga hari Minggu, masih belum ada kepastian.

Wawan pun sempat mengutarakan kekesalannya. Pasalnya beberapakali dihubungi, pihak kantor POS seperti tidak mau tau bagaimana kondisi lapangan. “Saya sempat kesal, beberapa kali dihubungi malah nonaktif HP-nya,” ungkapnya.

Tidak hanya persoalan penjadwalan saja yang menurutnya belum pasti, bahkan sampai sekarang dia masih terheran-heran dengan data warganya. Diantara 372 KK yang mendapatkan bantuan tersebut, 71 diantaranya terdata di Desa Ciruluk.

Atas kejadian tersebut, Wawan juga mengungkapkan keprihatinannya, atas sikap pihak kantor POS, apalagi jika melihat warganya yang notabene para jompo. “Banyak jompo yang datang jauh-jauh pake ojek harus gigit jari, karena ternyata pembagiannya batal, bagaimana saya gak prihatin,” ungkapnya.

Seperti diketahui, setelah mendapat teguran dari berbagai pihak terkait pembagian BST di kantor pos, karena dianggap abai terhadap protokoler kesehatan, pihak pos akhirnya mendatangi setiap desa untuk menyebar pembagian, sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan massa.

Sampai saat berita ini diterbitkan, pihak kantor POS juga belum memberikan konfirmasi terkait peristiwa di Tanggulun Barat.(idr/sep)

0 Komentar