Banyak Pabrik, tapi Warga Subang Sulit Bekerja di Kota Sendiri

Banyak Pabrik, tapi Warga Subang Sulit Bekerja di Kota Sendiri
PENCARI KERJA: Para pencari kerja asal Kabupaten Subang kesulitan berkerja di pabrik. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
2 Komentar

SUBANG-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Transmigrasi) mengurangi. Pasalnya, pabrik di Kabupaten Subang tidak kurang dari sekitar 100 pabrik berskala besar. Kapasitas pabrik memperkerjakan karyawan, mulai dari ratusan bahkan ribuan, namun masih banyak masyarakat yang menjadi penganguran, terutama kaum laki-laki.

Ketua Komisi 4 DPRD Subang Ujang Sumarna mengatakan, pihaknya sangat konsen terhadap permasalahan pengangguran di Kabupaen Subang. Menurutnya, banyak pabrik yang malah memperkerjakan warga luar Kabupaten Subang, bukan warga lokal. Hal tersebut bisa dilihat dari karyawan pabrik-pabrik, banyak yang berasal dari Indramayu, Cirebon, bahkan dari Bekasi. “Ini memperihatinkan bagi kami, banyaknya warga luar Kabupaen Subang yang bekerja di pabrik Subang, namun warga Subang sendiri kesulitan untuk bekerja di pabrik Subang,” ujarnya.

Sumarna meminta kepada Disnakertrans Subang untuk menekan angka pengangguran. Disnakertrans harus bisa mengakomodir warga kabupaten Subang untuk bekerja di pabrik-pabrik, sehingga bisa menekan angka pengangguran.

Baca Juga:50 Pejabat Lolos Administrasi Open BiddingFosil Benda Laut ditemukan di Tanjungwangi Subang, Belum Sempat Diuji Bukti Ilmiah

Selain itu, Sumarna juga meminta Dinskertrans Subang agar membuat surat edaran kepada pabrik-pabrik yang ada di Kabupaten Subang. Supaya pabrik menyereap tenaga kerja lokal dari Kabupaten Subang untuk prioritas. “Surati pabrik-pabrik agar mau menyerap tenaga kerja lokal sebagai prioritas utama,” ujarnya.

Sumarna menegaskan, Disnakertrans harus bisa meyakinkan kepada pabrik-pabrik di Kabupaten Subang agar mau menerima tenaga kerja laki-laki dari Subang. Sangat sulit tenaga kerja laki laki yang di serap oleh pabrik-pabrik di Subang. “Permasalahan tenaga kerja laki-laki yang sulit bekerja di pabrik, itu tugas Disnakertrans harus bisa meyakinkan pabrik menerima karyawan laki-laki. Sekalipun pabrik tersebut beroperasi di bidang garment,” tegasnya.

Kepala Seksi Pembinaan HI dan Jamsos Disnakertrans Subang H, Indra Suparman mengatakan, di Kabupaten Subang ada sekitar 100 lebih pabrik yang bersakala besar dan lebih didominasi pabrik garment. Tidak bisa dipungkiri, banyaknya tenaga kerja dari luar dareah Kabupaten Subang yang bekerja. “Ada sekitar 100 pabrik berskala besar di Subang yang didominasi garment,” katanya.

Sementara itu, warga Cimerta-Subang Wahyudi (24) mengatakan, Disnkaertrans seharusnya jangan hanya mengandalkan Balai Latihan Kerja (BLK) saja untuk warga Subang bisa masuk kerja di pabrik. BLK subang lebih mengedepankan kewiraushaaan dibandingkan bekerja di pabrik. “Sekarang kan sepertinya cenderung mengedepankan BLK. Padahal masih banyak penganggurran, seperti saya ini,” ungkapnya.

2 Komentar