SUBANG-Pemerintah Kecamatan Cibogo diminta untuk melakukan operasi yustisi ke sejumlah kos-kosan yang ada di Kecamatan Cibogo. Pasalnya, diduga banyak pasangan melakukan hubungan diluar nikah.
Kepala KUA Kecamatan Cibogo Suryana S.HI mengatakan agar Pemcam Cibogo bersama Muspika melakukan operasi yustisi untuk menindak pasangan ilegal tersebut. “Disini area industri, banyak kos-kosan yang dijadikan tempat kumpul kebo. Banyak juga masyarakat yang ingin pasangan kumpul kebo ini untuk segara ditindak,” ujarnya.
Selain operasi yustisi, kata dia, Muspika juga diminta untuk sekaligus mensosialisasikan portokol kesehatan ke berbagai kos-kosan yang ada di Kecamatan Cibogo. Pasalnya, dikhawatirkan pasangan kumpul kebo sangat rentan terpapar Covid-19. “Harus ada operasi yutisi ini jika dibiarkan akan tambah marak,” ujarnya.
Baca Juga:Tolak UU Cipta Kerja, Buruh Mahasiswa dan Kepolisian BentrokBuruh dan Rakyat Sepakat Tolak Omnibus Law
Ia pun meminta kepada pemilik kos-kosan agar lebih selektif menerima calon penghuni. “Biasanya kebanyakan para pemilik kos-kosan itu jarang berdomisili disekitar kos-kosannya sendiri. Sehingga tidak terpantau, ini kelemahannya,” ujarnya.
Dia menyebut pada bulan Agutus ada 92 pasang nikah, September 48 pasang, dan Okober sudah ada yang mendaftar sebanyak 51 pasang untuk menikah secara resmi. “Jika sudah siap menikah, menikahlah janga melakukan kumpul kebo, karena itu melanggar norma-norma dan nilai luhur agama,” ujarnya.
Salah seorang warga Cibogo Tati M (40) mengaku risih dengan penghuni kos-kosan yang sering membawa tamu, mulai dari berkunjung sampai menginap. “Kebanyakan para penghuni seperti cuek, begitulah kami warga juga sudah resah, tolong di razia saja lah pak,” ujarnya.(ygo/sep)