KALIJATI-Kabar gembira datang dari Assosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). Bagi warga yang minat kerja di Jepang, silahkan mendaftar ke sekretariat Apdesi tingkat Kabupaten.
Demikian disampaikan ketua Apdesi Kecamatan Kalijati, Yayan Budiyawanto saat rapat minggon tingkat Kecamatan Kalijati yang digelar di Desa Tanggulun Barat, Kamis (6/8).
Yayan yang juga Kades Kalijati Barat menjelaskan, program ke Jepang merupakan hasil kerjasama Apdesi tingkat Provinsi Jawa Barat dengan Kementerian Tenaga Kerja RI. “Untuk Jawa Barat itu kita diberi kuota 5 ribu. Untuk Kabupaten Subang 200 kuotanya. Jadi kalau dihitung kuota per desa cuma 5 orang,” ujar Yayan.
Menurutnya, dari informasi yang diterimanya sampai saat ini baru ada 86 orang warga Subang yang mendaftar ke sekretariat Apdesi. Adapun syarat yang dibutuhkan jelasnya, usia maksimal 35 tahun, izajah SMA sederajat dan yang terpenting sehat, serta diusahakan memiliki keahlian.
Baca Juga:Joni Terpilih Jadi Ketua Karang Taruna Kecamatan LegonkulonKualitas Produk Tak Kalah Bersaing, Polri Prioritaskan Alat Material Khusus Dalam Negeri
Lebih lanjut Yayan mengungkapkan, sebelum diberangkatkan terlebih dahulu para pendaftar akan dicek kesehatannya, lalu diberi pengetahuan, dari mulai tatacara kerja sampai ke bahasa. “Tapi untuk setiap pendaftar itu dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.1,5 juta. Untuk info lebih lanjutnya silahkan datang langsung ke desa masing-masing,” tandasnya.
Dia menjelaskan program ke Jepang sifatnya magang di perusahaan-perusahaan yang ada di Jepang. Meski demikian, yang bersangkutan tetap mendapat penghasilan dengan sistem kerja kontrak antara 2 sampai 4 tahun. “Katanya sih honornya bisa mencapai Rp.18 sampai Rp.20 juta per bulan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, rapat minggon Kecamatan Kalijati tersebut diikuti oleh para kepala desa se Kecamatan Kalijati, unsur Muspika dan tokoh masyarakat. Di rapat itu, Camat Kalijati Ahmad Hidayat lebih menitik beratkan pada sosialisasi program-program pemerintah Kabupaten Subang serta masalah kewaspdaan terhadap Covid-19.(idr/sep)