BUMDes Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja

BUMDes Buka Peluang Usaha dan Lapangan Kerja
TAMPILKAN BERAGAM PROUDK: Para pengelola Bumdes di Kecamatan Cisalak, menampilkan beberapa prodaknya yang beragam pada bursa inovasi desa zona 1 wilayah Subang Selatan, beberapa waktu lalu. INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Geliat Bumdes di setiap Desa Kecamatan Cisalak Subang, tidak bisa dianggap remeh. Dengan varian produk yang berbagai macam dan pengelolaan yang terus dikembangkan, beberapa Bumdes di wilayah Kecamatan Cisalak mulai berani unjuk gigi.

Salah satunya adalah BUMDes Karya Bersama, Desa Pakuhaji yang mengembangkan produk jamur hasil budidaya masyarakat setempat, yang mengulurkan insiatifnya untuk merangkul masyarakat yang pada awalnya berjalan sendiri-sendiri, untuk mengelola budidaya jamurnya.

Pengelola BUMDes Karya Bersama, Sri Hastuti bahwa Bumdes dan masyarakat pengrajin sudah menyepakati kontrak kerjasama. “Di Desa Pakuhaji memang ada beberapa masyarakat pembudidaya jamur tiram, mereka sudah berjalan sendiri-sendiri. Kemudian melalui BUMDes Karya Bersama ini kami kembangkan untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan menyerap tenaga kerja masyarakat desa yang lebih banyak, itu tujuannya,” jelas Sri Hastuti.

Baca Juga:FIF Layani Biaya Haji dan Umroh, Bayar Bisa Dicicil 1-5 TahunPenjaga Sekolah 14 Tahun Tinggal di Ruang Guru

Sehingga Sri berharap, masyarakat desa yang berusia produktif namun belum mendapatkan peluang kerja, tidak usah risau hingga harus cari kerja ke kota. Pasalnya, di desa sudah banyak peluang untuk kerja, bahkan usaha.

Selain BUMDes Karya Bersama Desa Pakuhaji, ada juga BUMDes Tangguh Mandiri Desa Sukakerti, yang memproduksi olahan makanan ringan hasil masyarakat, berupa cemilan kampung seperti rengginang, opak, hingga bandros yang dikemas dengan desain dan bungkus yang menarik.

Siti salah satu pengelola BUMDes Tangguh Mandiri, menjelaskan bahwa saat ini sedang terus berupaya untuk memaksimalkan produksi juga pemasaran cemilan yang dihasilkan oleh masyarakat Sukakerti. Dia mengaku masih banyak yang harus dipelajari dari upaya teraebut, mengingat Bumdes Tangguh Mandiri berdiri belum cukup lama.

“Sementara ini kami masih ingin memaksimalkan produksi dan pemasaran, dari olahan makanan ringan yang dihasilkan oleh masyarakat Sukakerti sendiri, terutama ibu-ibu. Kebetulan karena BUMDes Tangguh madiri ini masih belum lama berdiri jika dibanding dengan BUMDes lain di Kecamatan Cisalak, kami mengharapkan terus banyak mendapati masukan hingga kami betul-betul tangguh,” jelas Siti.

Kehadiran BUMDes di setiap Desa jelas harus dimaksimalkan, terutama untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat desa itu sendiri. Apalagi pada tahun ini, kepala desa dituntut untuk mengalihkan sejumlah sumber keuangan di desa agar tidak selalu di implementasikan pada pembangunan fisik saja, melainkan juga pada pemberdayaan masyarakatnya agar lebih produktif. (idr/sep)

0 Komentar