BUMDes Rancaudik Kembangkan Jasa Angkutan

BUMDes Rancaudik Kembangkan Jasa Angkutan
JASA ANGKUTAN: Salah satu kegiatan usaha yang dilakukan BUMDes Rancaudik dengan mengangkut bahan material seperti tanah merah serta pasir, matrial bangunan lainnya. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Pengembangan Usaha Melihat Potensi Ekonomi

TAMBAKDAHAN– Desa Rancaudik Kecamatan Tambakdahan terus melakukan kegiatan operasional usahanya, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak dalam bidang jasa angkut. Kegiatan usaha BUMDes yang bergerak dibidang jasa angkut sendiri telah berjalan sejak awal 2018.

Ketua BUMDes Rancaudik Elim Efendi mengungkapkan, bahwa kegiatan usaha jasa angkut sendiri, merupakan potensi usaha yang bisa dimanfaatan BUMDes yang dipimpinnya. Sebab, jasa angkut dengan sebuah mobil truk bisa digunakan multifungsi dalam berbagai hal.

“Ini bisa angkut bahan material seperti tanah merah, pasir, atau hasil panen padi juga bisa,” kata Elim pada Pasundan Ekspres, kemarin (23/10).

Baca Juga:Kurang Pasokan Air, Ratusan Hektare Sawah KekeringanPanwascam Pagaden Barat Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif

Elim menambahkan, jasa angkut sendiri tidak hanya melayani keperluan desa, akan tetapi juga bisa melayani seluruh masyarakat umum. “Kalau ada pembangunan desa misal untuk pengarugan, atau perkerasan juga bisa. Usaha ini juga bisa melayani masyarakat, jadi mau bangun apa saja, pakai jasa angkutan BUMDes ,” jelasnya.

Ia melanjutkan, meski secara hasil belum begitu signifikan, namun dalam itungan jasa angkut ini, bisa terus berkembang dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Selain itu, sebetulnya BUMDes Rancaudik juga bergerak dalam usaha simpan pinjam. Namun karena terkadang terbentur mindset masyarakat yang dikira merupakan sebuah bantuan, hasil dari simpan pinjam sendiri belum maksimal.

Sementara itu, Plt Kades Rancaudik Pahroji SE mengatakan, dalam membuat usaha BUMDes, pemerintah desa menganggarkan dana Sebesar Rp 210 juta, untuk melakukan kegiatan usaha jasa angkut dengan membeli sebuah truk.

“Jadi kita beli mobil, 180 juta dari Dana Desa dan 30 juta dari DD, untuk memulai kegiatan usaha jasa angkut,” jelasnya.

Dengan begitu, modal awal yang disetorkan dalam BUMDes, dihasilkan berupa asset dalam bentuk truk. Namun, dengan usaha jasa angkut, usaha yang dilakukan bisa terus berkembang, mengingat beragam kegiatan ekonomi yang ada di masyarakat, menjadi potensi pengembangan usaha BUMDes.

“Sudah mulai jalan sejak awal tahun, lumayanlah karena bisa menghasilkan, mobilnya juga masuk sebagai asset BUMDes, ya harapannya paling tidak, dari usaha ini bisa kebeli mobil lagi,” jelasnya. (ygi/dan)

0 Komentar