Bupati Subang Ingatkan Masyarakat Protokol Covid-19, Objek Wisata Tak Bisa Dibuka Secara Langsung

bupati subang
MULAI PULIH: Masyarakat Pamanukan mulai kembali pulih beraktivitas di era New Normal. Meski masih ada yang tidak memakai masker, namun kini sebagian masyarakat sudah mulai membiasakan memakai masker. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG– Bupati Subang H. Ruhimat kembali ingatkan masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan dalam menghadapi era new normal atau adaptasi kehidupan baru (AKB) di Kabupaten Subang.

Pasalnya, untuk Kabupaten Subang sendiri saat ini tinggal 14 orang yang positif Covid-19 dan masih menjalani perawatan maupun isolasi. “Alhamdulillah untuk trend nya yang sembuh sudah cukup banyak, saat ini tinggal sisa 14 orang lagi, mudah-mudahan bisa segera sembuh,” ucap Bupati Subang H. Ruhimat kepada Pasundan Ekspres, kemari.

Ia juga mengakui, aktivitas masyarakat termasuk kaitanya dengan aktivitas ekonomi mulai kembali berjalan. Namun, ia mengingatkan agar di manapun melakukan kegiatan agar selalu memperhatikan protokol Covid-19.

Baca Juga:Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang Larang Jual Hewan Kurban di Tempat UmumDanlanud Suryadarma Perkenalkan Diri ke Masyarakat Subang

“Saya juga paham, tidak bisa kita selamanya lockdown atau PSBB. Apalagi PSBB juga kita sudah berakhir, tapi kegiatan yang menyangkut diluar rumah gunakanlah protokol tersebut,” bebernya.

H. Ruhimat juga menyampaikan, selain aktivitas ekonomi, yang menjadi banyak pertanyaan saat ini adalah perihal pembukaan destinasi wisata. Sebab saat ini, Subang mulai menyambut fase normal baru dan belum bisa dikatakan normal karena kasus Covid-19 belum sepenuhnya hilang.

“Subang itu dikatakan zona hijau atau normal juga belum, kita baru persiapan dalam rangka normal baru, tetap kita harus waspada. Masyarakat harus menggunakan protokol, intinya itu yang penting,” jelasnya.

Termasuk ketika disinggung dengan pembukaan destinasi wisata, H. Ruhimat menambahkan pembukaan destinasi wisata tidak bisa dilakukan secara langsung. Namun pelaksanaanya harus dilakukan secara perlahan.

“Kalau biasanya wisata itu bisa rombongan naik bis atau banyak, tapi sekarang jangan dulu, hindari dulu seperti itu. Tapi kalau ya sifatnya keluarga, naik motor atau pakai mobil pribadi itu pun tidak banyak, ya silahkan jalankan,” imbuhnya.(ygi/sep)

0 Komentar