Bupati Instruksikan Normalisasi Sungai Agar Banjir Tidak Terjadi Lagi

Bupati Instruksikan Normalisasi Sungai Agar Banjir Tidak Terjadi Lagi
EVALUASI: Bupati Subang memberikan arahan penanganan pasca banjir pada rapat evaluasi penanganan banjir, Jumat (28/2) di ruang rapat Bupati. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Pemda Subang mengevaluasi penanggulangan banjir di ruangan Rapat Bupati Subang, Jumat (28/2). Bupati Subang H. Ruhimat memimpin langsung evaluasi tersebut. Turut hadir Sekda Subang, para OPD terkait, dan para Camat.

H. Ruhimat meminta pada setiap OPD terkait agar selalu sigap kendati banjir sudah mulai surut. Dia mengintruksikan Dinas PUPR untuk mendata 17 bendungan yang jebol, agar secepatnya dilaksanakan perbaikan.

“Kepada OPD-OPD saya harap bisa lebih maksimal membantu terhadap musibah banjir yang terjadi. Kepada dinas kesehatan, saya juga minta meskipun banjir sudah mulai surut untuk tetap siaga menghadapai pasca banjir tersebut. Terutama agar memastikan kesehatan masyarakat di sana,” jelasnya.

Baca Juga:Instruksi Gubernur Digubris BBWS, Mulai Perbaiki Jalan TanggulBanjir di Jakarta, Calon Wisatawan Batal ke Lembang

Bupati menyampaikan, agar musibah tersebut dapat diantisipasi. Dengan cara normalisasi sungai atau kali. Bupati menginstruksikan agar segera dilakukan, agar bencana banjir tidak terjadi lagi.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Subang menjelaskan persoalan terkait kepastian data, yang sempat menjadi pertanyaan Bupati. Kepala BPBD Kab. Subang H. Hidayat menjelaskan, data yang tidak sesuai atau tidak sama dengan data yang didapat bupati itu semata-mata karena adanya keterbatasan pihaknya dilapangan.

“Dampak banjir yang terjadi selain adanya pengungsi dan rumah yang terendam banjir, ada tanggul yang jebol, sawah dan tambak masyarakat yang terkena banjir. Dari 12 kecamatan yang terdampak banjir yang paling parah adalah daerah Pamanukan, tepatnya Pamanukan Kota dan status kita masih status siaga darurat bencana banjir,” jelasnya.

Dia mengklarifikasi terkait dampak banjir dan musibah meninggalnya dua orang anak yang sebelumnya di sebut sebagai korban banjir.

“Karena sedang bermain di aliran sungai, bukan meninggal akibat banjir,” ungkapnya.
Dalam rapat evaluasi tersebut juga disepakati terkait bantuan Gubernur Jawa Barat, akan dialokasikan kepada rumah yang terdampak bencana banjir dan dialokasikan untuk sembako korban banjir.(idr/ysp)

0 Komentar