Camat Pamanukan: Pembangunan Desa Tak Hanya Infrastruktur

Camat Pamanukan: Pembangunan Desa Tak Hanya Infrastruktur
EVALUASI: Rapat Minggon Kecamatan Pamanukan bersama kepala desa dan intansi UPTD di Kecamatan Pamanukan. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Bisa Kegiatan Produktif dan Pemberdayaan Masyarakat

SUBANG-Camat Pamanukan Drs M. Rudi MM terus mendorong desa-desa di Kecamatan Pamanukan untuk melakukan inovasi desa. Hal ini menyusul akan mulai diselenggarakanya Bursa Inovasi Desa (BID) yang mana Kec. Pamanukan menjadi tuan rumah, yang akan diikuti oleh Desa lainnya dari Kec. Pusakajaya, Pusakanagara, Legonkulon dan Tambakdahan pada 19 September mendatang.

Camat M. Rudi berharap pada anggaran desa di tahun mendatang, desa-desa di Pamanukan mulai menganggarkan kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan sekaligus merupakan inovasi desa.

“Inovasi itu tidak melulu soal infrastruktur, arahanya bisa juga lewat kegiatan produktif usaha, pemberdayaan masyarakat yang memiliki multi efek. Tahun depan harus disiapkan dan dianggarkan, tapi dalam BID nanti juga harus disiapkan,” ucap M. Rudi dalam rapat minggon di Aula Kec. Pamanukan, Rabu (10/9).

Baca Juga:Berbagi Kebahagiaan, Koplax Santuni Anak YatimCamat Ingatkan Kades Bekerja Sesuai Aturan Hukum

Bahkan ia memiliki gagasan yang sangat potensial di Kec. Pamanukan adalah berkaitan dengan pengelolaan sampah. Sebab, sampah di Pamanukan yang kadang menjadi masalah juga bisa jadi alternative untuk inovasi melalui pengelolaan sampah.

“Memang harus visioner, pengelolaan sampah ini multi efek sekali. Pertama dari sisi kesehatan bisa berguna buat lingkungan dan mencegah banjir kalau dikelola secara benar,” kata Rudi.

Selain itu, dari sisi pemberdayaan, pengelolaan sampah bisa memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan atau produk dari bahan bekas atau sampah yang telah dipilah. Pemberdayaan masyarakat sendiri menjadi hal yang penting yang harus ada kaitanya dengan inovasi tersebut.

“Terakhir itu, bisa menghasilkan, jadi sampah yang ada yang sudah dipilah bisa dibuat produk, dari yang memang sudah tidak terpakai atau tidak bisa dibuat apa-apa itu masuk ke TPS atau TPA. Simplenya gini, selama masih ada aktivitas manusia, ada sampah juga, nah bagusnya dimanfaatkan,” ucap Rudi.

Rudi juga mengapresiasi langkah Desa Rancasari yang mulai menilik usaha pengelolaan sampah menjadi kegiatan usaha BUMDes. “Kebetulan dikita ada Rancasari yang mulai melirik kesana, mulai membaca peluang, itu bagus,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mulyasari Hasanuddin Masawi juga menyebut mulai melirik dan memikirkan untuk program-progam inovasi desa. Namun ia masih enggan menyebut, inovasi apa yang hendak dilakukan oleh Pemdes Mulyasari. “Masih ke pemberdayaan dulu untuk anak-anak muda tapi soal inovasi itu ada rencana,” ucapnya. (ygi/sep)

0 Komentar