Dampak Covid-19, Penjualan Ikan Alami Menurun

Dampak Covid-19, Penjualan Ikan Alami Menurun
SEPI PEMBELI: Kios Pedagang Ikan di Trungtum, Desa Patimban yang sepi pembeli. YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Juga Nelayan Jarang Melaut

PUSAKANAGARA-Penjualan ikan pada musim lebaran tahun ini terbilang menurun. Hal ini diutarakan oleh penjual ikan di kawasan Trungtum, Desa Patimban, kemarin (1/6).

Salah satu penjual ikan Asep Saepudin mengatakan, penjualan ikan alami penurunan karena berbagai macam faktor. Ia menyebut selain dampak Covid-19, ada juga faktor nelayan di Patimban yang jarang melaut hingga produksi alami penurunan.

“Karena corona ini memang dampaknya kerasa, biasanya untuk etong saja kita keluar 10 ton. Ini baru 3 ton. Turunnya hampir 70%,” ucapnya.

Baca Juga:Posko New Normal Didirikan di Pasar PusakajayaBangunan Sekolah Rusak Terus Bertambah, DPRD Dorong Pemkab Anggarkan Rehabilitasi

Selain penjualan ikan yang sulit, nelayan di Patimban yang jarang melaut juga membuat produksi ikan turun serta tidak adanya aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Trungtum.

“Untuk memenuhi stok ikan kadang sampai mencari ke Indramayu atau Blanakan. Seperti cumi juga balakutak ini disupply dari Indramayu dan Blanakan,” jelasnya

Hal ini juga berdampak pada tingginya harga ikan diantaranya Harga Ikan Etong dibanderol Rp 45.000/kg dari biasanya Rp30.000-35.000/kg-nya. Harga cumi kecil Rp 75.000 sedangkan cumi ukuran besar Rp 95000.

Untuk mengatasi ikan yang ada, pedagang akhirnya mengirimkan stok ikan yang ada ke salah satu perusahaan selain dijual secara mandiri di Pasar Ikan kawasan Trungtum.

Sementara itu, salah satu nelayan Nadi mengatakan selain faktor cuaca, adanya aktivitas pembangunan Pelabuhan Patimban juga menghambat aktivitas nelayan.

“Sebab area tangkapan kami itu terpakai, karena GT kapal kita itu kecil, jadi tidak bisa melaut terlalu jauh,” imbuhnya.(ygi/ysp)

0 Komentar