Dengar Anak Diperkosa di Arab Saudi, Ibunya Langsung Stroke

Dengar Anak Diperkosa di Arab Saudi, Ibunya Langsung Stroke
SAKIT: Ibu kandung NF terbaring di rumahnya, menderita stroke setelah mendengar kabar anaknya diperkosa di Arab Saudi.
0 Komentar

SUBANG-Baru sebulan bekerja, tenaga kerja wanita asal Patokbeusi, NF diperkosa majikannya di Riyadh, Arab Saudi. Tak hanya diperkosa, korban yang berangkat ilegal itu juga mengalami penyiksaan.

Tak Kuasa mendengar kabar itu, ibunya yang sudah lanjut usia langsung stroke. Saat ini hanya bisa terbaring di rumah yang beralamat di Desa Jatiragashilir, Kecamatan Patokbeusi.

Tidak kuat mengalami tindak kekerasan, NF akhirnya menghubungi keluarga. Kemudian mendatangi sponsor yang memberangkatkannya dan mengadukannya ke Disnakertrans. Setelah berbagai macam cara, NF akhirnya berhasil dipulangkan.

Baca Juga:Kabar Gembira! Bahan Material Tersedia, SIM Sudah Bisa DiambilAlhamdulilah, Kebakaran di Gunung Kujang Sudah Padam

Kasi Binapenta TKI H Indra Suparman mengungkapkan, setelah mendapat laporan warga, pihaknya langsung menghubungi pihak PT sponsor dan berhasil dipulangkan. Terungkap, korban ternyata berangkat secara ilegal dengan mamalsukan data dirinya.

“Berangkat ke Riyadh pada bulan Maret 2018 melalui PT Madaso yang beralamat di Tangerang. Korban memalsukan dokumen dengan memakai nama keponakan sponsor. Namanya berubah menjadi Nida dan beralamat di Karawang,” ungkap Indra.

Dijelaskan Indra, NF selalu berpindah-pindah kerja antara majikan satu ke majikan lain. Selama di Riyadh ketika bekerja di tempat yang kedua diperkosa oleh majikannya saat bekerja. Korban kemudian menghubungi orangtuanya di Patokbeusi dan menceritakannya. “Mendengar kabar itu, orang tuanya langsung menderita stroke,” katanya.

Pihaknya akan membawa NF ke rumah sakit di Jakarta untuk melakukan visum dan berkordinasi dengan psikiater. Sebab, korban mengalami kondisi trauma. “Setelah tiba di bandara kita akan bawa ke rumah sakit untuk divisum,” katanya.

Kasus pemerkosaan yang menimpa TKW Subang bukan yang pertama. Selain pemerkosaan kerap terjadi tindak kekerasan seperti penyiksaan. “Kita imbau ketika bekerja di sana jangan sampai memperlihatkan aurat. Kita terus berkoordinasi dengan pihak KJRI untuk penangangan kasus pemerkosaan ini,” tutupnya.(ygo/man)

0 Komentar