Desa Wantilan Launching Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan

Desa Wantilan Launching Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan
SIMBOLIS: Penyerahan simbolis Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan dari Kepala BPJS Ketenagakerjaan Purwakarta, H Didi Sumardi (kedua kanan) kepada Kepala Desa Wantilan, Komarudin, Senin (28/10) di Lapangan Desa Wantilan, Cipeundeuy. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Subang di-launching, di Lapangan Desa Wantilan Cipeundeuy, Senin (28/10). Desa Wantilan menjadi pilot project dalam program Desa Sadar BPJS Ketanagerjaan di Kabupaten Subang.

Kepala Desa Wantilan, Komarudin mengatakan, sebanyak 180 orang dari mulai pegawai pemerintah desa, RT, RW, kader, hansip dan guru ngaji telah didaftarkan program BPJS Ketenagakerjaan.
“Desa Wantilan mudah-mudahan menjadi pionir dalam program BPJS Ketenagakerjaan ini,” ungkapnya.

Sekmat Cipeundeuy, Taskam mengapresiasi, kepada Kepala Desa Wantilan yang telah mengikutsertakan pegawainya ke BPJS Ketenagakerjaan. Dia juga mendorong untuk desa-desa lainnya bisa seperti Desa Wantilan.

Baca Juga:Persib Bungkam Persija, Perbaiki KlasemenDitengah Keterbatasan, Pusaka Info Blusukan ke SD Pelosok

“Pegawai non PNS di Kecamatan Cipeundeuy pun kami ikut sertakan program BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Sementara itu, mewakili Bupati Subang, Asda I Pemkab Subang, Bambang Suhendar mengatakan, Pemda mendorong agar pemerintah desa mengikutsertakan aparatur desanya ikut program BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami tentunya mendukung program Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Purwakarta, H Didi Sumardi mengatakan, launching Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan di Desa Wantilan ini menandakan keseriusan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjadikan seluruh desa di Subang sebagai Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami berharap seluruh desa di kabupaten ini bisa menjadi Desa Sadar BPJS Ketenagakerjaan, karena itu tugas negara untuk memperhatikan penuh kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dia mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan dapat membantu menurunkan angka kemiskinan. Ketika masyarakat sudah tercover BPJS Ketenagakerjaan, dan memerlukan biaya perawatan akibat kecelakaan kerja maupun meninggal dunia, tidak harus mengeluarkan biaya karena sudah ditanggung BPJS Ketenagakerjaan melalui iuran.

“Kami bersama-sama dari tingkat kabupaten hingga desa mendorong masyarakat untuk ikut BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Perintis Subang, Rachmat Djati D menambahkan, dalam kesempatan tersebut BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menyerahkan beberapa santunan jaminan kematian dan jaminan hari tua kepada ahli waris.

“Diantaranya Santuan Jaminan Kematian kepada Ketua MUI Kecamatan Ciasem Subang yaitu Almarhum KH Humaidi yang meninggal dunia 2 hari lalu,” ungkapnya.(adv/ysp/vry)

0 Komentar