Diduga Dipicu Gas Alam, Hutan di Lereng Gunung Tangkuban Parahu Kebakaran

Diduga Dipicu Gas Alam, Hutan di Lereng Gunung Tangkuban Parahu Kebakaran
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Aarea hutan di kaki Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (8/9) malam. Lokasinya di area milik Perhutani Kawasan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara.

Titik api itu terlihat dari Kecamatan Parongpong, KBB. Warga setempat mengabadikan kebakaran tersebut dengan rekaman video maupun foto yang kemudian beredar di media sosial.

Kebakaran pertama kali terlihat oleh warga pada pukul 18.00 WIB. Dari kejauhan titik api terlihat sangat kecil, namun makin lama titik api semakin membesar karena banyak tumbuhan yang akhirnya terbakar.

Baca Juga:Malam Hari Kunjungi Lahan untuk MAN IC, Kyai Maman: Terimakasih Gubernur Jabar, Bupati SubangBahagianya El Ibnu, Kini Ada Mantan Kekasih Bersedia Merawatnya

Dikutip dari detik.com, Administratur Perhutani Kawasan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara Komarudin mengatakan lokasi kebakaran berada di area Resort Pemangkuan Hutan (RPH) KPH Bandung Utara. “Kami dapat informasi kebakaran itu selepas magrib, sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelumnya tidak jelas dimana titik kebakaran lalu setelah anggota sampai di lokasi, ternyata yang terbakar itu petak 44 a hutan milik KPH Bandung Utara,” kata Komarudin saat dihubungi.

Anggota Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat yang menuju ke lokasi kebakaran diinstruksikan langsung memadamkan api agar tidak terjadi perluasan objek yang terbakar. “Anggota dan LMDH yang menuju lokasi langsung melakukan pemadaman, sekitar 100 orang yang terjun. Dari laporan anggota, luas area yang terbakar itu sekitar 5.000 meter persegi atau 0,50 hektare,” tuturnya.

Untuk melakukan pemadaman kebakaran di area yang cukup sulit dijangkau oleh kendaraan itu, anggota dan masyarakat dibekali peralatan jet shooter. “Kalau ke lokasi seperti ini yang dibawa itu jet shooter. Peralatan lainnya juga cangkul dan golok,” ucap Komarudin.

Dari informasi anggota yang melakukan pemadaman, sumber kebakaran tersebut berasal dari gas alam Gunung Tangkuban Perahu, kemudian membakar alang-alang yang dalam kondisi kering.

“Kebakaran ini diduga dari gas alam Gunung Tangkuban Perahu. Karena alang-alang di sekitar lokasi itu kering jadi mudah terbakar. Ditambah angin berhembus kencang, akhirnya dengan cepat menjalar sampai membakar pepohonan. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 21.00,” ucap Komarudin.(red)

0 Komentar