Dinsos Imbau PSK Ikuti Pelatihan Keterampilan, Minimalisir melalui Alih Profesi

Dinsos Imbau PSK Ikuti Pelatihan Keterampilan, Minimalisir melalui Alih Profesi
PEMBINAAN: Para PSK saat mendapat pembinaan di Dinas Sosial Subang. Mereka diimabu untuk mengikuti pelatihan keterampilan. YUGO ERPSI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Sebanyak 1500 Pekerja Seks Komersial (PSK) dihimbau untuk mengikuti pelatihan keterampilan. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir jumlah PSK di Subang dengan kasus penularan HIV AIDS tertinggi di Jawa Barat.

Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Sosial dan Napza Dinas Sosial Subang, Dedi Ruhaedi mengatakan PSK bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang di lakukan oleh Kemensos di balai – balai pelatihan di Jakarta. Mereka bisa ikut serta dalam pelatihan yang digelar 4-6 bulan mulai dari pelatihan menjahit, pembuatan kue, salon kecantikan dan rias pengantin.

“Banyak dari mereka yang enggan mengikuti pelatihan denga berbagai alasan. Padahal, kami menerima berapapun PSK yang mau menjadi pererta pelatihan di Balai latihan yang digelar oleh Pusat dan tidak di pungut biaya apapun, ini dalam rangka meminimalisir adanya PSK di kabupaten Subang,” kata Dedi, kemarin

Baca Juga:Pemdes Gempol Realisasikan Pembangunan RutilahuPisah Sambut Camat Kalijati

Dia menjelaskan berdasarkan data dari Yayasan Resik tahun 2015, ada sekitar 1500 PSK. Rata-rata permasalahan PSK merupakan permasalahan yang kompleks karena menyangkut dengan urusa ekonomi. Adapun mayoritas usia PSK di dominasi oleh umur belia dan diatas 30 tahun. “Kami mendata mereka didominasi umur belia dan juga umur diatas 30 tahun,” ujarnya.

Selain PSK yang ada di Subang, ada juga PSK pendatang atau pun warga Subang yang menjadi PSK di luar Kabupaten Subang. Pada umumnya banyak di temukan PSK yang berasal dari Indramayu, Subang, Cirebon, Jakarta, Bekasi, hingga Batam. ” Kalo warga subang jadi PSk di Kampungnya sendiri malu juga sehingga mereka menjadi PSK nya di luar daerah,” ujarnya.

Selain itu, banyak PSK yang tidak mau beralih profesi lantaran uang mudah didapat dengan menjadi PSK. Meski demikian, ia berharap agar untuk PSK yang ada di Kabupaten Subang bisa beralih profesi. “Terus kita sadarkan agar mereka mau beralih profesi,” ujarnya.

Sementara itu Pengelola Program IMS, HIV-AIDS and Harm Reduction Dinkes Subang, Suwatta mengaku menemukan 114 kasus baru untuk penularan HIV-Aids pada Januari- Agutsus 2019. Penularan itu banyak terjadi di wilayah Subang kota, Pantura dan wilayah lainnya. “Tidak bisa dipungkiri jika saat ini trend PSK mulai merambah ke kos- kosan. Kita hanya mengimbau agar warga Subang melakukan seks yang aman agar terhidndar dari HIV- Aids,” katanya. (ygo/sep)

0 Komentar