DPR RI Komisi IX dan BKKBN Jawa Barat Sosialisasikan Percepatan Penurunan Stunting

DPR RI Komisi IX dan BKKBN Jawa Barat Sosialisasikan Percepatan Penurunan Stunting
0 Komentar

SUBANG – DPR RI Komisi IX dan BKKBN Jawa Barat melangsungkan sosialisasi program bersama mitra kerja tahun 2022.

Kegiatan tersebut berlangsung di Lembah Gunung Kujang Kabupaten Subang, pada Sabtu 27 Agustus 2022.

Anggota DPR RI Komisi IX, Linda Megawati menyebut jika upaya edukas tidak henti-hentinya dilakukan bersama mitra kerja, terutama dalam percepatan penurunan stunting.

Baca Juga:PKL Dilarang Berjualan di Pasar Purwadadi, Pedagang Akan Mengadu ke Bupati dan DPRDLegislator DPRD Jabar Abdy Yuhana Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di Subang

“Ini salah satu cara kita juga untuk mentreking (balita terindikasi stunting), mudah-mudahan dengan cara yang berkelanjutan seperti ini, stunting bisa tertanggulangi,” katanya.

Meski di tengah Covid 19 seperti saat ini, kata Linda lagi, tetap upaya sosialisasi dilakukan, untuk berupaya bersama menekan angka stunting.

“Alhamdulilah ekonomi pelan-pelan mulai tumbuh juga. Dan kita optimis penurunan stunting yang dicanangkan pemerintah bisa terwujud,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadis DP2KB3A Subang, Nunung Suryani juga menyampaikan jika masyarakat berpikir bahwa anak pinter, bisa diuoayakan dengan makanan bergizi ketika nanti setelah sekolah.

“Itu salah, karena sesungguhnya penanggulangan stunting itu dari mulai 1000 hari pertama kehidupan. Jadi dari sejak kandungan, sampai lahir 2 tahun, saat itulah masa emas supaya anak kita tidak stunting,” katanya.

Kalau sudah lewat waktu emas itu, papar Nunung lagu, kemungkinan penaggulangannya hanya 5 persen. Untuk itu Nunung menghimbau agar memperhatikan kehidupan 1000 hari pertama itu.

“Maka persiapan pra nikah juga harus menjadi prioritas, menikah harus di usia ideal, perempuan 21 tahun, laki-laki 25 tahun,” tambahnya.

Baca Juga:Modal Rp30 Juta, NU Kecamatan Pamanukan Bangun SekretariatPolres Subang Bangun Rutilahu milik Warga Pagaden Barat

Deputi Apdin BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, yang berkesempatan menjadi narasumber didampingi Apdin BKKBN Jawa Barat Herman Melani menyampaikan jika (stunting) dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak.

“Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak,” tukasnya.

 

0 Komentar