Industri Musik Mengalami Kelesuan

Industri Musik Mengalami Kelesuan
Suseno, Pemerhati Musik sekaligus Owner Tibro Music Studio.
0 Komentar

SUBANG– Sebagai seseorang yang sudah lama berkecimpung di dunia musik lokal Subang, Suseno merasa prihatin akan lesunya industri musik di Subang. Menurutnya dalam sepuluh tahun terakhir di Subang nyaris kehilangan event-event musik yang sanggup mewadahi kreativitas anak-anak muda di Subang, khususnya di bidang group band.

“Ya sangat di sayangkan, jika potensi-potensi beberapa group band di Subang harus tersendat,. Sebab di Subang itu sendiri saya perhatikan 10 tahun belakang ini sepi event-event yang mampu mewadahi potensi-potensi musisi muda Subang,” jelasnya.

Dia menyebutkan jika event kecil-kecil saja sepi, bagaimana musisi-musisi muda subang yang potensial tersebut bisa menembus pasar nasional ? Sedangkan untuk menuju ke sana, menurut Suseno perlu jam terbang yang cukup, salah satu cara memenuhinya dengan cara manggung di event-event lokal.

Baca Juga:Taruna dan Guru SMKN 2 Subang Study Pertanian Ke BelandaSempat Vonis Bebas Pengadilan Negeri, Kejari Tangkap Terpidana Bilyet Giro

Selain itu kepada Pasundan Ekspres juga dia menyampaikan, bagaimana dia merintis sebuah bisnis studio musik, menurutnya bukanlah hal yang mudah,. Namun juga bukanlah hal yang menakutkan, kegagalan dalam menjalani bisnis bagi seseorang yang baru saja memulai bisnis. Bukan berarti seseorang tersebut tidak berbakat berbisnis, melainkan hanya perlu sedikit waktu lebih banyak untuk fokus bergelut dengan dunia bisnisnya tersebut.

Pria kelahiran Blitar, yang merantau Ke Subang sejak tahun 1997, Suseno. Dia pertama kali datang ke Subang sebagai pegawai swasta, hanya bertahan satu tahun, Suseno memutuskan untuk membuka usaha studio band bersama kawannya.

“Dulu belum punya sendiri, masih ikut jagain, urus kebersihan studio, dan lain-lain,. Tahun 1998, adalah tahun pertama kali saya bersetuhan dengan alat-alat band,. Dulu di kampung di Blitar, suka main musik, cuma alat biasa, gitar bolong,” katanya.

Berangkat dari penjaga studio, Suseno mulai pelajari macam-macam perawatan dan service pada penyewa studionya, baginya usaha studio band, adalah usaha pelayanan. Jjika pelayanan baik, termasuk ketersediaan alat yang bagus, tempat yang nyaman. Maka jangan khawatir kehilangan penyewa, studio band yang dikelola Suseno mengalami kemajuan pesat saat itu. Puncaknya ketika tahun 2005, Suseno berhasil membuat studio bandnya sendiri, yang dia namai Tibro Music Studio.

0 Komentar