Jahe Merah dan Kunyit Langka Dipasaran

Jahe Merah dan Kunyit Langka Dipasaran
TAK JUAL: Salah seorang Pedagang Sayuran Pasar Terminal Subang, Yuli (41) tak menjual jahe merah dan kuyit lantaran tidak ada pasokan. YUGO EROSPI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Warga Subang mulai alami kepanikan akan bahaya tersebarnya wabah virus corona. Hal itu terbukti dengan terjadi kelangkaan pada sejumlah produk rempah seperti jahe merah, kunyit dan lainya.

Pedagang Sayuran pasar Terminal Subang, Yuli (41) mengaku sangat sulit mendapat jahe merah dari pemasok baik dari luar daerah maupun dari petani di Kabupaten Subang. Hal itu pasca merebaknya kabar tentang wabah virus corona. “Sudah semingguan ini, jahe merah susah didapat dari pemasok,” ujarnya.

Selain jahe merah, kata dia, produk rempah lainya seperti kunyit sulit didapat. Bahkan, saat ini mulai mengalami kenaikan harga yang awalnya hanya Rp 15.000 bisa menjadi Rp 20.000 perkilogram. “Kunyit juga agak susah, kalo pun ada harganya naik,” ujarnya.

Baca Juga:Hujan Deras, Bebatuan Penuhi Jalur Menuju Kecamatan CijambeSiang Ini Jakarta Alami Fenomena Alam tanpa Bayangan, Ini Penjelasan dari BMKG

Pelaku usaha jamu, Ruli (37) mengatakan komoditi jahe merah dan kunyit sangat sulit didapatkan. Padahal komoditas tersebut merupakan salah satu bahan wajib untuk jamu.
Beredar kabar pasca merebaknya wabah virus korona, banyak warga memburu jahe merah dan kunyit tersebut. “Sekarang sudah susah, paling saya beli yang serbuk (sudah jadi) nya saja,” ujar Ruli.

Kepala DKUPP Kabupaten Subang melaui Kepala Bidang Perdagangan, Nurudin mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap berbagai komoditi dan produk akibat dampak virus corona. Seperti pada jahe merah dan kunyuit saat dilakukan pengecekan di berbagai pasar tradisional susah di temukan. “Diduga warga Subang memburu jahe merah dan kunyit, untuk kekebalan tubuh dan juga imunitas. Karena kabarnya memang jahe merah dan kunyit bagus untuk menangkal virus korona,” kata Nurudin.

Dia berharap para pedagang jangan mengambil keuntungan dari peristiwa itu dengan cara menimbun ataupun lainya. Pasalnya hal itu akan merugikan konsumen. “Saya imbau jangan lakukan penimbunan dengan memanfaatkan moment,” pungkasnya.(ygo/sep)

0 Komentar