Jelang Ramadan, Peziarah Kubur Mulai Ramai

Jelang Ramadan, Peziarah Kubur Mulai Ramai
TRADISI: Peziarah kubur mulai ramai dibeberapa pemakaman di Kabupaten Subang jelang memasuki bulan puasa. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Jelang bulan ramadan, beberapa pemakaman di Subang terpantau mulai banyak dikunjungi para peziarah, mulai dari pemakaman Cidongkol, Dunguswiru, dan yang lainnya. Hal tersebut diakui oleh kuncen makam Cidongkol, Randis saat ditemui di area pemakaman Cidongkol pada Minggu (19/4).

Menurutnya, meski bulan puasa masih 5 hari ke depan, namun sudah mulai banyak pengunjung yang datang untuk berziarah ke pemakaman sanak saudaranya. “Iya mulai banyak, tapi biasanya puncak banyaknya peziarah itu nanti minus 2 atau minus 1 hari sebelum puasa, baru rame. Sekarang perlahan juga mulai rame, ada yang sekedar bersih-bersih, ada yang ziarah,” jelasnya.

Peziarah yang datang, kata dia, ada yang perorangan ada juga yang bergerombol. Bahkan dari pemantauan Pasundam Ekspres, tak sedikit para peziarah ini datang dari luar kota. Dan disayangkan penerapan protokol pencegahan Covid 19 di area pemakaman terpantau juga tidak diterapkan dengan sebagaimana mestinya.

Baca Juga:Ekuador Gagal Tangani Covid19, Guayaquil jadi ‘Kota Mayat’ dengan 6.700 Kematian dalam Dua MingguP2TP2A Karawang Berbagi 2.000 Masker

“Untuk penerapan protokol pencegahan Covid 19 dikembalikan pada masing-masing peziarah saja, karena kalau dipemakaman seperti ini kan fasilitasnya juga terbatas. Ada untuk cuci tangan cuma sumur aja seadanya dengan sabun, hand sanitaizer dan sebagainya. Kami gak ada uang buat belinya, ini posko koncen aja mau rubuh,” tambahnya.

Dia berharap kondisi di area pemakaman juga terperhatikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Subang. Hal itu mengingat semakin dekat bulan puasa yang akan semakin banyak penziarah.

Salah seorang peziarah asal Pasirkareumbi, Teti Suheti mengaku tetap melaksanakan ziarah kubur menjelang memasuki bulan ramadan meski di tengah-tengah pandemik korona. Selain merupakan budaya turun temurun keluarga besarnya, sehingga sudah menjadi keharusan dan kebiasaan.

Bahkan, dirinya juga tidak merasa khawatir karena merasa yakin sudah menjalankan protokol pencegahan Covid 19 dengan sebagaimana mestinya. “Insya Allah aman, kami bersama keluarga juga tidak dari mana-mana, dalam sebulan ini dari rumah saja. Tetap menjaga jarak jika bertemu peziarah lain, menghindari salaman, dan menggunakan masker,” pungkasnya.(idr/sep)

0 Komentar