Kadishub: Juru Parkir Ilegal Bocorkan PAD

Parkir Ilegal
GENJOT PAD: Kepala Dinas Perhubungan Rona Mairansyah, berupaya menggenjot PAD meski marak juru parkir ilegal. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Dinas Perhubungan Kabupaten Subang menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sector parkir sebesar Rp665.500.000. Perparkiran di Kabupaten Subang banyak menyasar tempat kuliner dan perbelanjaan yang sedang berkembang, sehingga diharapkan mendapatkan banyak masukan. Namun di masa pandemi pendapatan perparkiran turun menjadi 30 persen dari target.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang Rona Mairansyah mengatakan, PAD tahun 2020, Dishub Kabupaten Subang menargetkan Rp665.500.000. Hal tersebut sudah disepakati di tahun 2020 ini. Mengenai apakah bisa tembus target, pihaknnya terus berupaya. “Target kita di tahun 2020 ini, ada Rp665.500.000,” ujarnya.

Dijelaskan Rona, covid menjadi kendala dalam pendapatan perparkiran. Menurutnya, dimungkinkan dengan kurangnya orang yang berpergian keluar rumah, sehingga untuk target yang sudah diwacanakan tersebut diprediksi menurun hingga 30 persen. “Di tengah pandemi seperti ini, pendapatan bisa menurun 30 persen,” ungkapnya.

Baca Juga:Perayaan Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Barat Penuh Kesederhanan dan diwarnai Keprihatinan Karena diadakan di Tengah Pandemi Covid-19Gubernur Jabar Teken Surat Terkait Insentif Tenaga Kesehatan

Mekansime pungutan parkir, Rona memaparkan, Dishub menunjuk seorang koordinantor untuk mengelola satu tempat parkir. Untuk menunjang pekerjaannya, seorang koordinator dibantu beberapa orang juru parkir. Meski demikian, Rona tidak menampik ada saja yang menjadi juru parkir yang tidak resmi dari dinas, namun itu susah dideteksi.

“Petugas resmi dari Dinas Perhubungan yang menjadi petugas pemungut parkir ada 15 kordinator dan 171 juru parkir. Kami juga berkordinasi dengan Kepolisian dan TNI untuk menindak tegas pelaku parkir illegal, sehingga tidak akan ada parkir ilegal yang bisa membuat bocornya PAD,” paparnya.

Sementara itu, warga Subang Dicky Wahyudi (34) mengaku tidak mengerti dengan keberadaan juru parkir yang ada di semua tempat. “Baik di tempat makan, perbelanjaan dan lainnya ada juru parkir. Sekarang mau makan saja, kena parkir. Jadinya malas kemana-mana,” tandasnya.(ygo/vry)

0 Komentar