Kemarau Panjang Pakan Ternak Sapi Langka

Kemarau Panjang Pakan Ternak Sapi Langka
KELANGKAAN PAKAN: Musim kemarau berkepanjangan, ternak sapi diberi pakan jerami kering. Dinas Peternakan imbau peternak mencari pakan lain selain rumput. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Disnak Peternak Jangan Tergantung Rumput

SUBANG-Musim kemarau yang cukup panjang tahun ini, membuat para peternak kesulitan mencari rumput segar ternak sapi, kerbau atau kambing. Sehingga saking sulitnya pakan rumput tersebut peternak terpaksa menggunakan jerami kering.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan drh. Sukirman mengatakan, musim kemarau yang berkepanjangan saat ini berdampak bagi para peternak.

Dengan kelangkaan pakan rumput, akan menurunkan kondisi daya tahan tubuh hewan ternak. Selain itu saat kekurangan air (dehidrasi) yang bisa saja dialami oleh ternak-ternak yang ada di Kabupaten Subang.

Baca Juga:H. Ruhimat Ingin Capai Predikat Kabupaten SehatSehari Rata-rata Tiga Kali Kebakaran

“Ya kemarau kali ini dampak nya sangat dirasakan, di mana ternak-ternak saat ini bobot badan nya banyak yang menurun,” ujarnya.

Sukirman memaparkan, kekeringan yang melanda mengakibatkan pakan ternak seperti rumput segar jarang dan sukar didapat, saat cuaca kering menjadikan rumput tidak tumbuh subur, bahkan kering dan tandus.
Sehingga para peternak kini berburu rumput di daerah, untuk memenuhi ketersediaan pakan ternaknya.

“Terkadang mereka berburu ke dareah lain untuk mendapatkan rumput segar, biar terpenuhi pakan ternaknya,” katanya.

Sukirman menyampaikan, peternak jangan terus bergantung pada rumput sebagai pakan ternaknya. Ada bahan lain yang bisa digunakan sebagai pakan ternak, seperti pucuk daun tebu dan juga jerami.

” Mensiasati kondisi kemarau saat ini, peternak dituntut kreatif dan inovatif. Sehingga ternak mereka tetap berkembang normal,” tuturnya.

Diapun menuturkan, selain kecukupan akan pakan, pihaknya mengimbau kepada peternak agar tetap memberikan air yang cukup untuk ternak-ternak mereka. Sehingga ternak itu tidak rawan masuk penyakit dan rajin mengontrol ternak setiap seminggu sekali.

“Ya pasokan air juga harus tetap ada, dan kontrol terus. Biar tidak dehidrasi dan tetap sehat,” imbuhnya.

Baca Juga:Satu Tahun Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 63 Persen Warga Jabar Menilai Ada PerubahanAntisipasi Musim Hujan, Bupati Anne Tinjau Saluran Air

Sementara itu Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Subang Asep Heryana menambahkan, untuk saat ini musim panen masih berlangsung. Diprediksi untuk tanam padi kembaliakan dimulai pada bulan November mendatang. Dikarenakan untuk giliaran air dari irigasi PJT akan digelar kembali pada bulan Oktober 2019.

“Untuk tanam kembali kita prediksi bulan November nanti. Kemungkinan hujan sudah mulai turun,” tukasnya.(ygo/dan)

0 Komentar