Ketersediaan Armada Penyebab Penumpukan Sampah di Pamanukan

Ketersediaan Armada Penyebab Penumpukan Sampah di Pamanukan
YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES ANGKUT SAMPAH: Petugas Kebersihan DLH Subang mengangkut tumpukan sampah di TPS dekat Pasar Inpres.
0 Komentar

SUBANG-Tumpukan sampah di Pamanukan yang berada di Jalan Cece Zakaria dekat Pasar Inpres kerap menimbulkan masalah. Persoalan pengangkutan dan ketersediaan armada ditengarai menjadi salah satu penyebab permasalahan dalam menangani sampah di TPS tersebut.

Anggota DPRD Subang, Albert Anggara Putra yang kebetulan berdomisili di Pamanukan mengatakan, sejauh yang ia ketahui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memiliki 33 Armada, 4 diantaranya rusak. “Sementara untuk biaya servis mobil yang rusak satu mobilnya diangka kurang lebih hampir 20 juta, anggaran nya sekarang kurang lebih tinggal sisa Rp24 juta,” kata Albert.

Ia juga menyebut, saat ini DLH baru bisa melayani 17 kecamatan se-Kabupaten Subang, itu pun belum maksimal. Padahal Kabupaten Subang ada 30 kecamatan.

Baca Juga:Belum Mulai New Normal, Rumah Makan dan Restoran Harus TutupBaperjakat Gagal Rotasi Mutasi, Kinerja Pemerintahan Dinilai Melamban

Albert menambahkan, dari informasi yang diterima dari DLH, setiap hari 1 fuso berangkat ke Pamanukan dan terkadang sampai 3 truck. “Bahkan 1 bulan sekali DLH kerahkan sampai 20 truck, tapi volume sampahnya yang sangat banyak, sementara armada DLH sangat terbatas sampe meminjam alat berat beko atau loader ke dinas PUPR,” jelasnya.

Albert menyebut, ada banyak kendala yang dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup mulai dari retribusi sampah hanya dari Pasar Wesel serta pedagang di Jalanan Protokol, namun tak ada retribusi dari Perumahan. Selain itu, kendala pada petugas kebersihan yang minim serta kesejahteraan nya dinilai kurang menjadi salah satu faktor. “Nah apa solusinya untuk Pamanukan? Tentu tak lain armadanya harus diperbanyak, juga Beko mini kalau bisa ada yang standbye disana, disamping kita meminta komitmen dan perhatian Bupati sebagai pucuk pimpinan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang menyangkut soal sampah ini,” ucapanya.

Sementara itu, Warsono juga mengutarakan hal serupa, tumpukan sampah yang berada di jalan Saya Zakaria memang terkadang sangat mengganggu. Bahkan, jika kondisinya banyak sampai memenuhi jalanan. “Tapi di sisi lain yang membuang sampah juga ke sini sangat banyak, dan terkadang buangnya asal, itu juga harus jadi evaluasi buat kita-kita,” ucapnya.(ygi/sep)

0 Komentar