Koleksi Ditawar Rp98 Juta Masih Tak Ingin Lepas, Berikut Kisah HIS98 Vespa 62 yang Hoby Scooter Antik Modifikasi

Koleksi Ditawar Rp98 Juta Masih Tak Ingin Lepas, Berikut Kisah HIS98 Vespa 62 yang Hoby Scooter Antik Modifikasi
DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES VESPA ANTIK: H Hadiat (HIS) bersama Vespa Tahun 1962 kesayangannya, yang kini sudah ditawar Rp 98 juta.
0 Komentar

Mungkin bisa dikata kalau sudah hoby, apapun dan berapapun akan dikeluarkan dari sakunya. Untuk mencapai kepuasan hati, karena sesuatu yang disukai menjadi lebih bagus, lebih antik dan berdaya jual tinggi.

—————-

Itulah barangkali yang kini dirasakan oleh H Hadiat (HIS98 Vespa 62), itulah nama yang dia sukai. Menurut  H. Hadiat yang juga pemilik Toko HIS di Lapang Bendungan Kecamatan Pagaden Barat, pilihanya kepada motor Vespa tahun 1962 itu, lantaran hobi dan menyukai motor lawas berkesan elegent, klasik dan dinamis. Mungkin bisa disebut motor antik yang unik dan punya karakter sendiri.

Vespa pada zamannya dulu, jadi motor favorit bagi kalangan tertentu. Bahkan, hingga kini banyak sejumlah komunitas vespa atau scooter. Umumya mereka satu hobi pilihan motor vespa lawas tahun 60an hingga 70an, karena pada era itu produksi vespa banyak diminati masyarakat Indonesia, karena model dan mekanik mesinnya tanpa rante. Untuk memutar roda belakang penggerak dengan sistem kipas, bisa melaju kencang di jalan mulus dan datar.

Baca Juga:Berkunjung ke Pantura, Kapolres Subang Silaturahmi ke Ponpes Al HidayahOMAT, Solusi Masyarakat Jabar Penuhi Kebutuhan Oksigen

Soal ongkos dan bahan motor vespa antik itu, cukup merogoh pemiliknya. Namun itu tadi, karena hobi berapapun biayanya akan dipenuhi oleh Sang Pemilik Vespa, asalkan Vespa itu jadi lebih elegant tanpa menghilangkan kesan klasiknya.

“Kalau ongkos modifnya saja sekitar Rp3 jutaan, belum lagi alat-alat dan aksesoris habis sekitar Rp8 jutaan,” kata H Hadiat.

Tak hanya itu, vespa miliknya itu harus diperpanjang surat-suratnya. Untuk mengaktifkan  pajak STNKnya habis Rp4 jutaan. “Itu biaya di modif dan pajaknya saja, kalau beli motor plus komisi sekitar Rp 32 jutaan,” tuturnya.

Untuk memodifikasi Vespa nya itu, butuh waktu yang lama, sekitar sebulanan, karena proses modif dari dasar, pengecatan, pemolesan, pemasangan aksesoris hingga finishing dan siap mluncur di jalanan.

“Motornya sih jarang dipake, paling seminggu tiga kali atau sekali saja atau hanya dihidupkan saja. Maklum sibuk ngurus usaha toko. Tapi yang penting kan nyaman dihati terasa adem,” ujarnya.

Soal bahan bakar, menurutnya vespa ini terbilang irit apalagi kalau jarang dipakai. Vespa ini terkesan antik dari segi klasiknya dan sangat kelihatan sedap di pandang mata dan terasa adem ke hati, pokoknya.

0 Komentar