Kotak Amal Mesjid Al-Jihad 4 Kali Dibobol Maling

Kotak Amal Mesjid Al-Jihad 4 Kali Dibobol Maling
RAIB: Pengurus Dewan Kemakmuran Mesjid Al-Jihad Pasir Kareumbi, Yaya Sudarya menunjukan kotak amal yang dibobol pencuri. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Kotak amal Mesjid Al-Jihad Pasir Kareumbi, untuk yang keempat kalinya dibobol maling. Pengunjung mesjid diminta waspada dan berhati-hati, ketika ingin melaksanakan ibadahnya di mesjid. Mulai dari parkir mobil dengan meninggalkan barang berharga.

Pengurus Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Al-Jihad Pasir Kareumbi Yaya Sudarya (43) mengatakan, mesjid yang berlokasi di pinggir jalan raya, sangat rentan dengan pencurian kotak amal masjid. Mesjid Al-Jihad, sudah empat kali sepanjang 2 tahun terakhir, kotak amal dibobol pencuri. Terakhir kalinya pencurian terjadi menjelang tahun baru tanggal 29 Desember 2019. “Terakhir kali terjadi pada hari minggu sebelum tahun baru. Pelaku terekam di CCTV mesjid,” katanya.

Dari CCTV mesjid, Yaya menuturkan, terlihat pelaku melakukan pencuriannya sekitar pukul 09.00 WIB dengan mencongkel dan merusak engsel gembok kotak amal yang tersimpan di dalam mesjid. Pelaku berhasil menggondol uang Rp 200 ribu. Pelaku yang masih berumur relatif muda, menggasak uang langsung pergi meninggalkan mesjid. “Ketahuan pas jelang Ashar. Ketika saya masuk mesjid kotak amal sudah rusak dan dilihat uang sudah ga ada. Dilihat di CCTV, pelaku seorang diri dengan santainya menggasak uang tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga:Pertanian di Pusakajaya Masuk Masa TanamUsia Produktif Ditargetkan jadi Peserta KB

Dijelaskan Yaya, masjid Al-Jihad sudah 4 kali dibobol kotak amalnya sepanjang kurun 2 tahun kebelakang. Pencurian terjadi mulai dari Rp 200 ribu , Rp 400 ribu bahkan sampai Rp 800 ribu. Padahal, uang kotak amal tersebut seharusnya digunakan untuk biaya pemeliharaan mesjid dan lainnya. Yaya berharap, pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggaran untuk penjaga atau marbot mesjid untuk gaji, sehingga terjaga setiap waktu.
“Kami ingin pemerintah bisa mengalokasikan anggaran untuk marbot mesjid, sehingga stand by terus menjaga mesjid dan meminimalisir pencurian kotak amal,” katanya.

Karyawan Bumiputera Subang Dedi H (40) mengatakan, pengunjung masjid diharapkan bisa waspada ketika mau memarkirkan kendaraannya, hendak mau melaksanakan ibadah karena rentan pecah kaca. Beberapa waktu yang lalu pernah terjadi aksi pecah kaca, korbannya meninggalkan mobilnya yang diparkir sebelah mesjid Al-Jihad dengan posisi terkunci. Ketika korban melaksanakan ibadah, kaca mobilnya dipecah dan pelaku berhasil menggasak uang dan laptop. “Harus waspada, dikarenakan kejahatan selalu mengintai,” ujarnya.

0 Komentar