Masuki Musim Hujan, Waspada Hama Tikus

Masuki Musim Hujan, Waspada Hama Tikus
NORMALISASI: Alat berat dikerahkan untuk penataan saluran tersier yang dilakukan jelang musim hujan. YUGO EROSPI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Dinas Pertanian Subang mengibau para petani agar waspada terhadap serangan hama tikus di musim hujan. Hal itu sebagai antisipasi kerusakan tanaman padi di 80.570 hektare sawah yang baru ditanam.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Subang, Asep Heryana mengatakan memasuki musim penghujan, para petani harus waspada dengan terhadap hama pengerat yaitu tikus. Untuk itu para petani agar melakukan pencegahan dengan cara gropoyokan dengan para petani lainya.”Di musim hujan pastinya serangan hama tikus pasti mewabah, maka dari itu para petani harus waspada,’ kata Asep kepada Pasundan Ekspres, kemarin.

Dia menkliam pemerintah daerah sudah mengimbau para petani agar segera melakuan gerakan pembersihan saluran air, penataan saluran tersier ke areal persawahan. Sehingga air yang datang akan mengalir lancar ke petakan sawah. “Kami sudah menghimbau mereka juga agar melaukan penataan saluran tersier,” ujarnya.

Baca Juga:Muskab Apindo Kisruh, Asep Rohman dan Oo Irtotolisi Bersaing Ketat?Atalia Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Media Sosial lewat #JagaPrivasimu

Pihaknya bersama BPPD Subang telah melakukan kegiatan-kegiatan seperti normalisasi saluran pembuangan ke arah laut, sehingga air tidak tersumbat di saluran dan mengakibatkan banjir dan merendam sawah para petani. “Itu untuk mencegah adanya air berlebihan saat musim hujan, khawatir air berlibih itu akan merendam padi,” ungkapnya

Asep menyebut ada 80.570 hektar sawah di Kabupaten Subang. Untuk luas tanam di Bulan Oktober 2019 ini, ada sekitar 8000 hektare sawah. “Mudah-mudahan di musim penghujan ini akan terus bertambah sawah tanam padi baru. Jika terjadi bencana banjir dan merendam sawah, para petani tentunya akan mendapat bantuan stimulan dari pemerintah dan bisanya akan diberikan ketika terjadi bencana,” ujarnya.

Petani Binong Suwardi (34) mengaku khawatir jika musim hujan itu justru menyebabkan banjir yang dapat merendam sawah, seperti kejadian pada saat tahun 2015 yang lalu. “Kami khawatir ada banjir di musim hujan,” ujarnya.(ygo/sep)

0 Komentar