Pasokan Air Langka, Petani Jagung Merugi

Pasokan Air Langka, Petani Jagung Merugi
POMPA AIR: Petani Jagung Kabupaten Subang musim kemarau saat ini tengah kekurangan pasokan air. Petanipun mengandalkan mesim pompa air menyedot aliran sungai terdekat. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Upayakan Bantuan Mesin Pompa

SUBANG-Pasokan air langka, petani jagung merugi di musim kemarau ini. Petani pun berupaya membeli Dongfeng atau mesin pompa air untuk mengairi ladangnya. Sumber air dari Sungai Cilame.

Petani Jagung Leman warga Cikareo- Sadawarna Kecamatan Cibogo mengatakan, ladang jagung miliknya yang ditanam dilahan satu hektaran tersebut, pada musim kemarau saat ini sudah dua kali gagal panen akibat kekurangan pasokan air.

Diapun terpaksa membeli mesin pompa air, untuk mengairi ladangnya. Karena pasokan air tidak mencukupi, sehingga harus menyedot dari sungai yang terdekat.

Baca Juga:Polwan Siap Mengayomi MasyarakatMakna Berkurban: Simbolisasi Penghilangan Sifat Kebinatangan

“Saya terpaksa beli mesin pompa air, air yang ada di Sungai Cilame saya sedot untuk mengairi ladang saya,” katanya.

Leman menuturkan, akibat kerugian dua kali panen terebut dirinya terpaksa meminjam dana kepada bandar untuk tetap bertahan. Setiap panen bila kondisi normal dan pasokan air cukup, dirinya mendapatkan untung sampai Rp 6-7 juta karena kerugian panen hanya bisa mendapatkan hasil Rp 1 juta saja.

Keuntungan tersebut untuk biaya pupuk sudah habis,” Ya normalnya Rp 6-7 Juta, kalo panen kemarin cuma dapet Rp 1 juta, lagi lagi karena air yang tidak stabil sehingga jagung gagal d panen,” tuturnya.

Leman mengharapkan, dengan kondisi saat ini, dirinya berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan kepada para petani, seperti bantuan Genset gratis dan juga pipaniasai agar petani-petani jagung lainnya tidak kesulitan.

Kemarau panjang seperti ini menjadikan para petani jagung megeluh terhadap situasi sekarang ini. Terlebih tanaman jagung yang harus di airi terus saat masa pertumbuhan nya.

“Ya kami minta kepada Pemerintah Kabupaten Subang agar memberikan bantuan berupa Genset dan pipaniasai untuk bisa mengambil air dari sungai, karena tidak semua petani sangup membeli nya,” katanya.

Sementara itu Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang Asep Heryana mengatakan, untuk tanaman pangan pengontrolan dan kondisi pasokan air harus benar-benar rutin dikarenakan tanaman – tanaman seperti itu dalam pertumbuhan nya erat kaitan nya dengan kebutuhan air.

Baca Juga:Segera Akhiri Masa Jabatan, Anggota DPRD Tidak Terpilih Lagi Akan Terima Tunjangan KehormatanGubernur Jabar Dukung UMMA Indonesia sebagai Inovasi dalam Kehidupan Beragama

“Musim kemarau saat ini para petani tanaman pangan pasti terkendala dengan air. Kita upayakan beri bantuan mesin pompa air,” tukasnya.(ygo/dan)

0 Komentar